Bukan hanya pemulung atau tukang sampah yang kemungkinan besar melihat pembalut bekas pakai kita. Orang lain pun berpotensi melihatnya, apalagi saat membuangnya di tempat sampah umum.
Meski sudah digulung dan dibungkus dengan rapat, hewan seperti anjing yang kerap mengorek-ngorek sampah, berpeluang membuat pembalut terburai berceceran.
Bahkan hewan tersebut juga bisa membawanya hingga ke jalanan umum dan saya pernah menemukan pembalut bekas pakai dalam keadaan posisi "terlentang" tanpa dicuci berserakan di pinggir jalan umum, apakah dibuang pemiliknya atau dibawa oleh anjing liar, entahlah. Yang pasti, sangatlah risi ketika melihatnya.
Mungkin orang lain terlihat biasa saja, tapi
apakah memang sulit mencuci pembalut bekas pakai? kalau mudah, lakukanlah. Kasian orang lain yang merasa tidak nyaman ketika bertemu dengan pembalut bekas kita.
Sekedar sharing tips ala saya sebelum membuang pembalut bekas pakai
Pertama : Pilih jenis pembalut yang tidak mudah hancur ketika dicuci. Pemilihan jenis pembalut juga terkait dengan keamanan dan kebersihan area kewanitaan.
Kedua : Mencuci pembalut di kamar mandi. Mencuci pembalut didalam kamar mandi yang berdekatan dengan saluran pembuangan air agar sisa darah bisa mengalir keluar dengan lancar, tidak berceceran.
Gunakan detergen untuk menghilangkan noda-noda yang tertinggal. Kucek perlahan agar lapisan dalam pembalut tidak keluar, kemudian bilas hingga bersih.
Ketiga : Lipat/gulung pembalut, kemudian bungkus dengan plastik pembalut penggantinya atau gunakan kertas yang ramah lingkungan.
Keempat : Buang pembalut yang sudah dicuci bersih ke dalam tong sampah. Jangan asal buang, apalagi membuangnya di toilet karena akan berpotensi membuat saluran pembuangan di toilet tersumbat.
Mencuci pembalut dengan cara yang tepat tidak merugikan diri sendiri, tidak menguras tenaga dan tidak membutuhkan waktu yang lama.