Tidak adanya adab ketika berinteraksi bisa menimbulkan kesalahpahaman.
Terkait penggunaan istilah, gunakan penyandang disabilitas atau difabel. Difabel memberikan makna different people ability, atau orang dengan kemampuan yang berbeda.
Jangan memberikan stigma negatif seperti orang cacat, orang kekurangan, orang tidak sempurna, orang yang kurang beruntung atau orang tidak normal.
Pemberian label semacam itu akan menyakiti hati mereka. Selain itu, sama saja kita menganggap bahwa Tuhan telah cacat dalam menciptakan sesuatu. Padahal, setiap orang memiliki kemampuan masing-masing, apapun kondisinya.
Dengan stigma-stigma negatif seperti itu, potensi yang ada bisa tidak berkembang karena penurunan rasa percaya diri mereka.
Bagaimanapun kondisinya, mereka memiliki harkat dan martabat yang sama dengan manusia lainnya, karena manusia diciptakan dengan memiliki kemuliaan yang sama.
Cara bersikap ke orang lain akan menggambarkan bagaimana kualitas diri seseorang.
Begitu banyak orang-orang yang yang sibuk mengejar ilmu, namun lupa akan adabnya. Banyak orang berilmu namun sering menyakiti orang lain dengan perbuatan dan lisannya.
Menjadi orang berilmu memang penting, namun menjadi orang beradab jauh lebih penting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H