Mari kita bermain cocokologi ala saya yang sekedar asal-asalan ini
Keke Bukan Boneka adalah judul lagu yang sedang viral dan trending 1 di youtube dalam minggu ini, dinyanyikan dan diciptakan oleh Kekeyi. Setelah beberapa hari trending, lagu tersebut di take down oleh pihak youtube karena dianggap melanggar hak cipta.
Saya tidak akan membahas masalah apakah dia boneka atau bukan, karena jelas-jelas dia adalah manusia.
Oke lanjut, setelah mendapat masalah terkait copyright, kekeyi mengunggah tulisan dalam insta story miliknya dan mengatakan bahwa ia ingin belajar ikhlas, belajar menerima dan menghilangkan trauma dalam dirinya. Yang ingin saya garis bawahi adalah kata "trauma" dalam status Kekeyi tersebut.
Ada sebuah artikel yang pernah saya baca, bahwa korban bullying berpotensi rentan terhadap gangguan kesehatan mental dan dalam jangka panjang dapat merusak kepercayaan diri korbannya serta umumnya si korban juga senantiasa flashback ke kejadian yang membuatnya trauma.
Hai please nitizen, jangan sampai karena komentar-komentarmu yang tertinggal dalam sebuah postingan telah melukai dan meninggalkan trauma dihati korbanmu. Tidakkah kamu merasa berdosa atas tindakan yang kamu lakukan?
Sesungguhnya artikel ini bertujuan untuk menyadarkan pelaku bullying agar segera menyadarkan pikirannya sendiri dan carilah zona zaman dengan bijak tanpa menyakiti. Jikalau tidak bisa menyadarkan, paling tidak sedikit mengurangi, pelan-pelan. Oke? Kalau tidak bisa, ya sudahlah karena saya bukan motivator.
Selalu tanamkan pada diri sendiri bahwa semua apa yang ada dilangit dan dibumi, termasuk manusia itu sendiri adalah makhluk ciptaan Tuhan. Kita sama, sama-sama diciptakan oleh-NYA.
Pernahkah kita terfikir saat kita menghina, menghujat, atau membully seseorang, apalagi bully-an secara fisik, bukankah kita tengah menghina ciptaan-NYA? Semoga niatnya bukan seperti itu.
Jika kita ingin mengkritik, kritiklah tanpa menyakiti, apalagi sampai meninggalkan trauma kepada orang yang kita kritik.
Jadi menurut cocokologi asal-asalan saya, Kekeyi tengah mengalami dampak akibat bullying, tetapi ia tengah berdamai dengan hatinya sendiri, mencoba mendapatkan zona nyaman dengan menunjukkan siapa dia sebenarnya dengan cara menghasilkan karya yang bisa dinikmati oleh dirinya sendiri maupun bisa dinikmati dan dapat menghibur orang lain.