Mohon tunggu...
Sri Wangadi
Sri Wangadi Mohon Tunggu... Penulis - 📎 Bismillah

📩 swangadi27@gmail.com 🔁 KDI - BTJ

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Satu Upaya Dasar yang Terlupa untuk Menyadarkan Predator Seks

8 Januari 2020   09:45 Diperbarui: 8 Januari 2020   09:49 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelainan orientasi seksual seperti ini sebenarnya bisa disembuhkan, asal ada kemauan dari orang tersebut untuk berhenti melakukannya. Namun, jika sudah "nyaman" dan terus menikmati kesenangannya sendiri, mana bisa mau dibantu.

Nah, kemauan merupakan satu hal ini yang banyak terlupakan dari perilaku-perilaku menyimpang seperti ini. Kenapa harus diawali dengan kemauan atau niat terlebih dahulu? Karena niat adalah akar dari segalanya, dengan niat maka ada kesiapan seseorang untuk melakukan suatu perilaku atau tindakan. Jika tidak ada kemauan dari diri sendiri, maka sangat sulit rasanya untuk menggerakkan diri untuk berubah.

Kasus seperti Reynhard ini sebenarnya bisa dicegah dengan bantuan dukungan lingkungan sekitar, terlebih dari keluarga terdekatnya. Bagaimana mengubah pandangan Reynhard bahwa perilaku menyimpang yang ia nikmati adalah sebuah kesalahan yang besar.

Namun, lagi-lagi tergantung dari Niat si pelaku, apakah ia MAU berubah atau tetap menikmati kesalahan menyimpang yang ia rasakan.

Semoga kita dan lingkungan sekitar kita bisa terhindar dari perilaku-perilaku menyimpang seperti ini, baik jadi pelaku maupun jadi korban. Dekatkan diri pada Ilahi agar diberi keteguhan Iman, sehingga perilaku-perilaku seperti ini bisa menjauh dari kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun