Mohon tunggu...
Sri Wangadi
Sri Wangadi Mohon Tunggu... Penulis - 📎 Bismillah

📩 swangadi27@gmail.com 🔁 KDI - BTJ

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengenal Maria Ulfah, Perempuan Pertama dalam Jajaran Kabinet pada Masanya

21 Oktober 2019   18:29 Diperbarui: 21 Oktober 2019   18:36 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gbr : kompas.tv

Dilansir dari laman kemdikbud (22/12/2017), Maria Ulfah pernah bekerja di kantor Residen Cirebon dengan tugas menyusun peraturan lalu lintas, selanjutnya pindah ke Jakarta dan mengajar di Sekolah Muhammadiyah dan di Sekolah Menengah Perguruan Rakyat yang didirikan oleh para aktivis pejuang kemerdekaan. 

Aktivitas mengajar dilakukan hingga 1942. Beliau juga pernah tergabung di dalam Putera sebagai Majelis Pertimbangan yang dibentuk oleh Jepang dan pernah bekerja di Departemen Kehakiman.

Dimata para tokoh, Maria Ulfah adalah sosok yang patut dibanggakan karena terlibat dalam perjuangan kemerdekaan. Sehingga beliau sering diajak didalam kegiatan-kegiatan politik.

Pada saat Sutan Sjahrir membentuk kabinet kedua pada tanggal 12 Maret 1946, Mariah Ulfah diangkat menjadi Menteri Sosial yang fokus kerjanya melaksanakan proyek repatriasi tawanan Jepang yang masih tinggal di Indonesia. Mariah Ulfah berperan dalam Perundingan Linggarjati yang sebelumnya diusulkan kepada Sjahrir, kemudian draftnya ditandatangani pada tanggal 15 November 1946.

Seperti dikutip dari Laman tirto.id (27/07/2016), Ny. Mariah Ulfah menjabat sebagai Menteri Sosial (Mensos) pada Kabinet Sjahrir ke II, yaitu periode 12 Maret 1946 - 2 Oktober 1946. Setelah itu, beliau kembali duduk pada posisi yang sama pada kabinet Sjahrir ke-III.

Setelah mengenal Maria Ulfah, kita kembali ke kabinet Jokowi-Ma'ruf saat ini. Setelah pelantikan kemarin, minggu (20/10/2019) di kompleks gedung MPR/DPR, Jakarta, Jokowi hari ini mengundang beberapa tokoh untuk datang ke istana. 

Beberapa tokoh terlihat mengenakan kostum berwarna putih saat merapat ke istana, tak terkecuali juga dengan bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu atau Tetty Paruntu.

Tetty Paruntu ternyata tak diundang oleh Presiden Joko Widodo. Tetty datang ke istana karena diusulkan oleh partai golkar sebagai menteri. "Tetty tidak bertemu dengan Jokowi. 

Yang bertemu hanya pak Airlangga", tutur Bey Mahmudin, Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden seperti dilansir dari kompas, Senin (21/10/2019). Lalu, siapakah perempuan selanjutnya yang akan merapat ke istana? Kita nantikan saja dalam pengumuman kabinet baru Jokowi-Ma'ruf.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun