Sejarah mencatat, ada dua jenis kabinet yang ada di Indonesia. Yang pertama adalah kabinet yang dipimpin oleh presiden dan yang kedua adalah kabinet yang dipimpin dalam parlemen.
Dalam kabinet presiden, presiden memiliki tanggung jawab atas kebijakan pemerintah sebagai kepala negara dan pemerintahan. Sedangkan dalam kabinet parlemen, kabinet melaksanakan kebijakan pemerintah dan bertanggung jawab terhadap legislatif.
Seperti diketahui, Saat ini masyarakat Indonesia sedang menebak-nebak dan menantikan siapa sosok baru dalam kabinet Jokowi yang akan mengisi istana. Hari ini, Jokowi memanggil sejumlah tokoh calon menteri yang nantinya akan membantu Jokowi dalam kabinet kerjanya.
Dilansir dari laman kompas.com (21/10/2019), Ketua MPR Bambang Soesatyo mengungkapkan, Presiden Joko Widodo menginginkan ada 8 menteri perempuan dalam kabinet. Hal itu terungkap saat beliau menanggapi Christiany Eugenia Paruntu atau Tetty Paruntu, Bupati Minahasa Selatan yang mendatangi istana kepresidenan.
Perempuan memiliki kesempatan untuk menduduki posisi tertinggi dalam pemerintahan. Sebut saja Yohana Yembise, Puan Maharani, Nila F. Moeloek, Rini Soemarno, Siti Nurbaya Bakar, Retno Masurdi, Sri Mulyani, Khofifah Indar Parawansa dan Susi Pudjiastuti adalah beberapa tokoh wanita yang pernah menduduki kabinet kerja di pemerintahan Jokowi.
Lalu, siapakah perempuan pertama yang masuk dalam jajaran kabinet?
Sebelum membahas siapa perempuan pertama yang akan menduduki jabatan menteri dipemerintahan Jokowi-Ma'ruf, kita berkenalan dulu dengan perempuan pertama yang memiliki pengaruh dalam kabinet.
Beliau adalah mendiang Ny. Hj. Raden Ayu Maria Ulfah atau Maria Ulfah Santoso/Maria Ulfah Sastrosatomo. Dari penelusuran berbagai sumber, beliau lahir pada 18 Agustus 1911 di Serang, Banten. Beliau meninggal pada umur 76 tahun tepatnya 15 April 1988 di Jakarta.
Penyematan nama belakang Santoso pada Maria Ulfah Santoso diambil dari nama suami pertama dan nama Soebadio Sastrosatomo diambil dari nama suami kedua selepas suami pertama tiada.
Mariah Ulfah memiliki Latar belakang keluarga yang fokus terhadap pendidikan. Ayahnya Raden Adipati Arya Mohammad Ahmad merupakan seorang Bupati Kuningan lulusan Hogere Burger School (HBS), dan ibunya juga mengenyam pendidikan di suatu perguruan tinggi. Mariah Ulfa adalah sarjana hukum wanita pertama di Indonesia dari Universitas Leiden Belanda.