Mohon tunggu...
Sri Wangadi
Sri Wangadi Mohon Tunggu... Penulis - 📎 Bismillah

📩 swangadi27@gmail.com 🔁 KDI - BTJ

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

6 Trik Menyulap Sampah Menjadi Sesuatu yang Bernilai

19 Oktober 2019   12:14 Diperbarui: 19 Oktober 2019   14:24 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menghilangkan penderitaan lingkungan dari lautan sampah jangan hanya sebatas teori dan angan-angan belaka melainkan dengan tindakan yang nyata. Sampah sewajarnya memang harus dibuang, tapi alangkah baiknya kita bisa memilah mana yang harus dibuang dan mana yang masih bisa dimanfaatkan. 

Data jumlah timbunan sampah secara nasional menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebesar 175.000 ton per hari atau setara dengan 64 juta ton per tahun yang jika menggunakan asumsi, sampah yang dihasilkan setiap orang per hari adalah sebesar 0,7 kg. Jenis sampah menentukan umur dari sampah tersebut untuk hancur, untuk itu diperlukan suatu tindakan maupun strategi dalam mengurangi sampah dalam lingkungan kita.

Tabel 1. Jenis sampah berdasarkan waktu hancurnya.

Sumber :  Dit PLP Ditjen. Cipta Karya PU
Sumber :  Dit PLP Ditjen. Cipta Karya PU

Kebersihan merupakan bagian dari keindahan. Allah itu indah dan menyukai keindahan, sehingga jika kita menjaga lingkungan tetap bersih dan indah untuk dipandang, sama artinya dengan menjaga hal yang dicintai oleh Allah. Keadaan tempat yang bersih membuat kita betah dan nyaman untuk berlama-lama berada dilingkungan tersebut.

Sampah yang dibiarkan berlarut-larut dengan tidak adanya pengelolaan akan menyebabkan timbunan sampah. Pengelolaan sampah diperlukan agar jumlah sampah tidak semakin meningkat. Penerapan sistem 6 R (reduce, reuse, recycle, refine, recovery dan retrieve energy) dalam mengelola sampah merupakan sistem yang menangani sampah dari sesuatu yang tidak bermanfaat menjadi bermanfaat dan bahkan bisa bernilai secara ekonomi. Simak cara pengelolaanya berikut ini:

1. Reduce

Reduce adalah mengurangi sampah yang akan terbentuk, memakai barang seefisien dan sehemat mungkin sehingga mengurangi jumlah sampah yang tidak ramah lingkungan.
Contoh penerapannya seperti menghindari membuang-buang makanan, makan secukupnya saja agar tidak ada makanan lebih yang terbuang sia-sia alias mubazir. Menghindari perilaku konsumtif dengan membeli barang-barang yang hanya benar-benar kita perlukan, membawa kantong, keranjang atau tas sendiri yang dapat dipakai berulang kali saat berbelanja dan masih banyak contoh lainnya yang bisa kita terapkan dikehidupan sehari-hari.

2. Reuse 

Reuse adalah menggunakan sisi lain dari sebuah benda untuk dipakai kembali atau memanfaatkan barang bekas tersebut untuk tujuan yang sama, karena barang yang tidak dikelola dengan baik akan berdampak buruk terhadap kesehatan lingkungan. Sebisa mungkin saat menggunakan atau ingin membeli barang, usahakan untuk memilih barang-barang yang bisa dipakai kembali.
Contohnya dengan membuat kerajinan tangan dari bahan dasar kertas atau plastik dalam bentuk souvenir yang memiliki nilai ekonomi jika ditekuni. Plastik bekas minuman bisa diubah menjadi tempat pot untuk bunga atau bisa diisi kembali dengan air sebagai tempat minuman seperti fungsi asalnya. Penggunaan kembali benda-benda yang tidak terpakai dapat mengurangi sampah di lingkungan dan mengurangi sikap boros dalam pembelian kembali barang-barang, karena barang yang lama masih bisa dimanfaatkan kembali.

3. Recycle

Recycle yaitu mengelola kembali barang bekas yang sebelumnya tidak memiliki manfaat menjadi sesuatu yang dapat diolah menjadi barang-barang baru dan memiliki fungsi beragam.
Contohnya yaitu mengelola dedaunan atau sampah organik menjadi pupuk kompos yang bisa diaplikasikan untuk tanaman atau dengan mendaur ulang kertas yang dapat menyelamatkan pohon. 1 ton kertas akan menyelamatkan 17 pohon dan mengurangi 74% pencemaran udara, 34% pencemaran air dan menghemat energi hingga 67%.

4. Refine

Refine yaitu penggunaan bahan atau proses yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan atau proses yang ada saat ini. Refine merupakan pencarian alternatif bahan atau proses yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan atau proses yang telah dimiliki. Contohnya, bahan bakar untuk kendaraan diganti dengan bahan bakar yang lebih kecil tingkat polusinya.

5. Recovery

Recovery yaitu tindakan memanfaatkan ulang suatu benda atau barang yang masih tersisa dalam limbah karena proses produksi berlangsung kurang efisien dengan memperoleh kembali komponen-komponen yang bermanfaat dengan proses kimia, fisika, biologi atau secara termal. Contoh aplikasi recovery adalah pengambilan paku dalam box packing kayu untuk bisa dimanfaatkan kembali.

6. Retrieve Energi

Retrieve energi yaitu pemanfaatan limbah untuk digunakan sebagai bahan bakar. Contohnya yaitu menggunakan metode pirolisis dalam pengelolaan sampah plastik. Dengan metode ini, sampah plastik akan dipanaskan pada suhu tertentu sampai meleleh dan kemudian berubah menjadi gas. Proses selanjutnya adalah pendinginan sehingga gas akan membentuk cairan yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar berupa bensin atau bahan bakar diesel.

Nah, itulah beberapa cara cerdas dalam pengelolaan sampah yang sangat mudah kita terapkan sehari-hari. Bahwa dalam lingkungan yang bersih, ada mata yang damai melihatnya dan ada jiwa yang sejuk merasakannya. Lingkungan yang bersih bukan hanya untuk kita, ada generasi berikutnya yang akan menikmati kebersihan dan keindahan lingkungan sekitar. Mulai sekarang cobalah untuk menerapkan beberapa cara diatas dalam pengelolaan sampah agar lingkungan kita terbebas dan terhindar dari ledakan sampah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun