Mohon tunggu...
Sri Wangadi
Sri Wangadi Mohon Tunggu... Penulis - 📎 Bismillah

📩 swangadi27@gmail.com 🔁 KDI - BTJ

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Melihat Sisi Lain Aceh dari Kopi Gayo-nya yang Mendunia

13 Oktober 2019   10:11 Diperbarui: 13 Oktober 2019   10:18 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi konsep filtering kopi gayo by shutterstock

Aceh dan Kopi merupakan dua hal yang tak terpisahkan sampai saat ini, pasalnya kopi sudah menjadi tradisi yang sangat melekat sebagai gaya hidup masyarakat Aceh.

Saat berkunjung ke kota Serambi Mekkah ini, akan kita temui banyaknya warung atau kedai kopi yang  menawarkan berbagai jenis dan cita rasa yang berbeda dan menggugah selera. 

Semua Kalangan berbagai gender, dari yang muda hingga yang tua, kalangan atas dan menengah akan mengisi tempat yang menyediakan berbagai cita rasa kopi untuk sekedar bersantai atau sembari mengerjakan tugas sambil memanjakan lidah. Tradisi minum kopi tidak terlepas dari Aceh itu sendiri yang merupakan penghasil kopi tingkat dunia.

Kopi gayo merupakan salah satu varietas kopi kelas premium yang banyak diminati oleh penikmatnya. Memiliki aroma dan rasa khas yang sudah diakui oleh penikmat kopi baik dari dalam negeri hingga ke luar negeri. 

Kopi Arabica Gayo dibudidayakan di Aceh, tepatnya di wilayah dataran tinggi Tanah Gayo, di Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah dan sebagian kecil wilayah Gayo Lues. 

Produksi kopi yang dihasilkan dari tanah ini merupakan yang terbesar di Asia dan menjadi sentra bisnis yang menguntungkan bagi sebagian masyarakat Gayo dan telah menjadi tanaman kopi yang mumpuni dan berkualitas.

Saat ini, kopi Gayo tengah menjadi sorotan akibat menjadi topik pembicaraan di wilayah Eropa. Salah satu perusahaan ekspor mengabarkan adanya pembatalan kontrak oleh calon pembeli asal Eropa yaitu Jerman, Inggris dan Perancis setelah diketahui mengandung glyphosate usai dilakukan uji laboratorium.

"Sudah tiga kali, kami kirim sample (contoh) ke beberapa buyer di Eropa. Semuanya ditolak karena mengandung zat glyphosate" kata Ketua Koperasi Ketiara, Rahma, dikutip dari Serambinews.com (10/10/2019). Glyphosate sendiri adalah zat kimia yang mengandung racun untuk mengendalikan rumput atau gulma. 

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2015 mengungkapkan bahwa glyphosate merupakan karsinogenik yang menjadi penyebab penyakit kanker.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun