Memahami kejadian melalui batin agar tidak kalap dalam bersikap.
Insiden yang menimpa Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menarik perhatian nitizen Indonesia. Akibat ulah Syahril Alamsyah alias Abu Rara yang melakukan penyerangan terhadap MenkoPolhukam Wiranto, sontak nitijen berlomba-lomba mengunggah tulisan pada layar media sosialnya. Ada postingan "nyinyiran" dan ada postingan "kasihan". Unggahan-unggahan positif yang berujung doa berasal dari orang-orang berjiwa besar, mungkin sempat kesal, tapi tidak sampai bernasib sial, sedangkan postingan "nyinyiran" pada kejadian yang dialami oleh Menko Polhukam, mengundang berbagai reaksi berbeda oleh nitizen lainnya. Mungkin beberapa unggahan dari warganet dianggap sebagai angin yang berlalu begitu saja, namun ada beberapa unggahan yang mengundang perhatian sampai berujung pada karir yang harus menanggung akibatnya. Salah satu pengguna media sosial yaitu istri dari seorang Kolonel berinisial IZN dinilai melanggar disiplin militer. Unggahan status media sosial Istri Dandim Kendari Kolonel HS tersebut berakibat pada pencopotan jabatan suaminya sendiri. Selain itu, Kolonel HS juga harus menerima hukuman disiplin militer berupa penahanan selama 14 hari dan penahanan ringan selama 14 hari. Unggahan istri HS yang berujung penahanan tersebut adalah :"Jangan Cemen Pak,... Kejadianmu, tak sebanding dengan berjuta nyawa yang melayang"
Tulisan tersebut diunggah usai Menko Polhukam Wiranto mengalami insiden penusukan menggunakan senjata tajam dan mengalami luka tusuk pada bagian perut saat berkunjung ke Pandeglang, Banten.
Saat ini hampir semua orang memiliki media sosial yang memungkinkan penggunanya untuk berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi dari sebuah tulisan. Pengguna media sosial atau lebih sering disingkat menjadi medsos harus lebih berhati-hati dalam menuangkan isi pikirannya kedalam timeline akun medsos yang dimilikinya, agar lebih bijak dalam mengunggah sesuatu supaya tidak berdampak buruk bagi diri sendiri, orang lain dan terlebih lagi bagi orang-orang yang kita sayangi. Beberapa cara bijak dalam berselancar didunia maya adalah seperti memahami batasan, bagaimana berkomunikasi yang baik, mengerti sisi hukum dalam ITE, meredam emosi, berfikir kembali sebelum mem-posting, saring sebelum sharing dan yang terpenting adalah media sosial adalah bukan media pribadi, melainkan media publik yang bisa diakses siapa saja, maka pahami etika dalam bermedia sosial agar tak berujung kontroversial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H