Sejak tahun 2020, adanya pandemi COVID-19 membuat aktivitas masyarakat Indonesia sangat dibatasi. Baik dari sektor pendidikan, ekonomi, hingga interaksi antarmanusia, semuanya terdampak atas adanya pandemi tersebut.Â
Pandemi COVID-19 ini membuat pemerintahan sesegera mungkin membuat keputusan pembatasan aktivitas masyarakat. Pada awal penetapan pembatasan aktivitas masyarakat, banyak para pedagang mengeluh pendapatannya berkurang, dari sisi pendidikan pun tak sedikit guru, siswa, dan orang tua mengeluh dengan adanya pembelajaran daring.Â
Pasalnya, tak sedikit baik siswa maupun guru merasa kesulitan mendapatkan jaringan internet, terlebih yang berada di daerah yang belum terjamah internet.Â
Tidak hanya untuk pendidikan, jaringan sangat dibutuhkan masyarakat untuk tetap saling terhubung dengan keluarga jauh, teman, dan kerabat. Pandemi COVID-19 memaksa masyarakat dunia untuk melek teknologi dan juga menekan pemerintah untuk meratakan penyebaran tower internet.
"Libur 2 minggu jadi 2 tahun" itulah kalimat yang banyak bermunculan selama tahun 2021. Pasalnya, sekolah yang awalnya hanya menyatakan bahwa libur semester selama 2 minggu, ternyata menjadi 2 tahun.Â
Selama 2 tahun masyarakat Indonesia melakukan beberapa aktivitas kehidupan via daring. Memesan makanan, bahan makanan, belajar, bahkan travelling. Selama 2 tahun pula, umat Islam menyambut bulan Ramadhan dari rumah saja. Tak hanya umat Islam, tetapi juga umat agam lain melaksanakan ibadah dari rumah mereka masing-masing.
Menyambut bulan Ramadhan adalah suatu tradisi yang penting bagi umat Islam karena bulan Ramadhan hanya datang 1 tahun sekali dan bulan Ramadhan termasuk bulan dalam kalender Hijriyah yang paling ditunggu oleh umat Islam.Â
Bulan dimana umat Islam melaksanakan puasa selama 1 bulan penuh, bulan dimana umat Islam berbondong-bondong menabung pahala dan bertaubat. Setiap daerah pasti memiliki tradisi yang berbeda-beda dalam menambut bulan Ramadhan.Â
Tradisi menyambut Ramadhan di Indonesia dilakukan tak hanya dengan maksud untuk memperoleh kebaikan, tetapi juga sebagai bentuk untuk mensucikan diri, saling memaafkan, dan menjalin silaturahmi.Â
Ada banyak tradisi menyambut bualn Ramadhan, seperti nyekar (ziarah ke makam), khataman Al-Quran, berkunjung ke rumah keluarga untuk bermaaf-maafan, doa bersama di masjid dipimpin oleh sesepuh desa, dan masih banyak tradisi lainnya.
Tahun 2022 adalah tahun ketiga bulan Ramadhan dalam keadaan pandemi COVID-19 bagi umat Islam di Indonesia. Tahun ini juga menjadi tahun ketiga saya tidak dapat melakukan tradisi menyambut bulan suci Ramadhan keluarga saya, yaitu nyekar ke makam kakek dan nenek di Malang dan di Kediri karena keterbatasan waktu dan banyak faktor lainnya.