Mohon tunggu...
Sri Wahyuni
Sri Wahyuni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Pendidikan Matematika UMRAH, Tj.Pinang, KEPRI

semangat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dari Rapor Sekolah Menjadi Buku Nikah Pasca Pandemi Covid-19

10 Juli 2021   16:54 Diperbarui: 10 Juli 2021   16:58 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada pertengahan bulan November 2019 virus Corona atau virus baru ini muncul di negara China, bertetapan di daerah Wuhan. Virus Corona telah menyebar luas keseluruh penjuru dunia dari negara satu ke negara lainnya (Pandemi). Virus ini menyebar dengan pesat lewat penyebaran dari manusia yang terjangkit ke manusia lainnya dengan penyebaran lewat udara sehingga virus ini mudah menyebar dan mudah masuk ketubuh manusia.

Seperti yang diketahui, saat ini Corona Virus masih saja merajalela tanpa bisa dihentikan secara langsung. Dengan adanya virus Corona, negara Indonesia sendiri sangat sulit dalam menangani virus ini, walaupun pemerintah Indonesia sudah menangani kasus Corona dengan secara maksimal, baik dari segi kesehatan dan dari segi kebijakan (social distencing), agar supaya virus Corona tidak menyebar luas di Indonesia. 

Akan tetapi ketika kita melihat dari data di atas kasus yang terpapar virus Corona semakin hari semakin bertambah sehingga agak sulit untuk segera menghilangkan virus ini. Ketika virus Corona semakin hari semakin bertambah kasusnya maka bisa kita lihat dampaknya di bidang ekonomi, sosial, politik, dan bahkan di bidang pendidikan.

kumparan.com
kumparan.com
Dampak dari virus corona ini di bidang pendidikan sangat negatif, karena masyarakat indonesia khususnya pelajar (siswa/siswi) dari tingkat TK, SD, SMP, SMA bahkan Perkuliahan dipaksa untuk belajar di rumah atau sering disebut secara daring.

Dan sehingga,untuk siswa-siswi yang bertempat kan di desa maupun pulau sangat sulit dibidang pendidikan yang dilaksanakan secara daring ini. Karna, seperti yang diketahui pembelajaran daring ini menggunakan berbagai media yang  sulit untuk dijangkau oleh siswa-siswi yang berada di desa maupun pulau.

Adapun waktu luang dan libur yang banyak di era Covid-19 ini idealnya diisi dengan kegiatan positif. Namun generasi rebahan sekarang ini lebih memanfaatkan kegiatan yang tidak berfaedah pada masa pandemi ini.

Efek pembelajaran daring terlihat menimbulkan rasa malas atau slow response pada anak dan cenderung menjadi generasi anti sosial yang tidak peduli pada lingkungan sekitar, dan yang lebih mengkhawatirkan lagi yakni maraknya pernikahan dini semakin meningkat yang disebabkan berbagai alasan pada masa pandemi covid-19 ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun