Belakangan ini, rumor yang beredar tentang instagram akan menghapus fitur arsip Instagram Stories (IGS) telah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Fitur arsip IGS sendiri telah menjadi salah satu elemen penting bagi para pengguna, terutama bagi mereka yang memanfaatkan Instagram sebagai platform untuk personal branding, bisnis, maupun dokumentasi harian. Lantas, apa sebenarnya dampak dari potensi penghapusan arsip ini?
Arsip IGS memungkinkan pengguna menyimpan stories mereka yang hanya bertahan selama 24 jam secara otomatis, sehingga mereka dapat diakses kembali kapan saja. Bagi banyak konten kreator, influencer, dan pebisnis, fitur ini sangat berguna untuk merangkum momen-momen penting, menyimpan konten edukatif, atau bahkan sebagai repositori data bagi campaign jangka panjang.
Selain itu, arsip IGS memungkinkan pengguna meninjau performa konten stories, baik dari sisi engagement, jangkauan, maupun respon audiens. Penghapusan fitur ini bisa berarti hilangnya salah satu alat penting dalam analisis konten yang secara khusus mengukur interaksi di Instagram Stories, yang berbeda dari jenis postingan lain seperti feed atau Reels.
Berikut merupakan dampak bagi para konten kreator dan bisnis :
Jika isu ini benar terjadi, konten kreator dan bisnis kemungkinan besar akan merasakan dampaknya secara signifikan. Arsip IGS sering kali digunakan sebagai sumber untuk repost konten yang dianggap berhasil, atau digunakan sebagai bahan referensi di masa mendatang. Tanpa arsip, para kreator harus mencari cara lain untuk menyimpan dan mengelola konten mereka, yang kemungkinan besar akan lebih menyulitkan dan memakan waktu.
Bagi bisnis, terutama yang menggunakan Instagram sebagai platform pemasaran utama, penghapusan arsip IGS bisa mempengaruhi strategi jangka panjang. Konten stories yang terkait dengan promosi, peluncuran produk, atau kampanye sosial akan hilang begitu saja tanpa ada opsi penyimpanan, kecuali di-highlight, yang memiliki keterbatasan dalam hal pengelolaan konten.
Ada beberapa spekulasi mengapa instagram mempertimbangkan perubahan ini, meskipun belum ada konfirmasi resmi. Salah satunya adalah potensi fokus instagram yang semakin bergeser ke konten yang lebih permanen atau fitur baru yang mungkin akan menggantikan stories sebagai bentuk ekspresi jangka pendek. Selain itu, penghapusan arsip IGS bisa juga terkait dengan upaya Instagram untuk mendorong pengguna lebih sering menggunakan fitur highlight, yang memungkinkan stories dipamerkan lebih lama tanpa terpendam dalam arsip pribadi.
Namun, jika benar arsip dihapus, instagram kemungkinan besar akan menghadapi protes dari komunitas konten kreator  yang merasa fitur ini krusial. Banyak pengguna yang bergantung pada arsip sebagai cara untuk mengorganisir konten mereka, dan kehilangan alat ini bisa mempengaruhi produktivitas mereka di platform.
Apa yang harus dilakukan pengguna?
Bagi para pengguna yang khawatir akan kehilangan arsip IGS mereka, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa diambil:
1. Backup manual
 Sebelum instagram benar-benar menghapus fitur arsip, pengguna dapat mulai mengunduh stories penting secara manual ke galeri ponsel atau menggunakan aplikasi pihak ketiga untuk menyimpan konten.
2. Memaksimalkan hghlight
Sambil menunggu kepastian, memanfaatkan fitur highlight untuk mengarsipkan stories yang lebih penting atau relevan bisa menjadi alternatif sementara. Meskipun highlight memiliki keterbatasan dalam jumlah, ini adalah cara paling aman untuk tetap menyimpan momen-momen penting.
3. Perubahan strategi konten
Konten kreator dan bisnis mungkin perlu meninjau ulang strategi konten mereka dengan memperhitungkan kemungkinan hilangnya arsip IGS. Fokus mungkin perlu dialihkan ke konten permanen seperti feed atau reels, yang menawarkan opsi penyimpanan lebih stabil.
Meskipun hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi dari Instagram terkait isu penghapusan arsip IGS, spekulasi ini telah menimbulkan diskusi luas di kalangan pengguna. Jika memang terjadi, dampaknya akan sangat besar, terutama bagi konten kreator, bisnis, dan mereka yang memanfaatkan arsip IGS sebagai alat dokumentasi dan evaluasi. Pengguna disarankan untuk tetap waspada dan bersiap-siap menghadapi kemungkinan ini dengan menyimpan konten berharga secara manual atau memaksimalkan fitur lain yang tersedia di Instagram.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H