Mohon tunggu...
Sri Wahyuni
Sri Wahyuni Mohon Tunggu... Guru - Guru

Mohon kritik dan saran untuk setiap artikel saya agar lebih baik lagi kedepannya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

PPG Penuh Makna

14 November 2023   12:15 Diperbarui: 14 November 2023   12:23 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelulusan PPG diumumkan, saya dengan perasaan campur aduk antara rasa tidak sabar ingin mengetahui hasil dan khawatir hasil tidak sesuai denga harapan akhirnya segera mengecek hasil pengumuman di SIMPKB yang Alhamdulillah menyatakan bahwa saya lulus seleksi akademik PPG (Pendidikan Profesi Guru). 

Akhirnya apa yang saya pelajari sebelum waktu test seleksi PPG dimulai membuahkan hasil, banyak gambaran soal dari buku dan youtube terkait PPG keluar dalam test seleksi. 

Kami membentuk kelompok belajar dan saling berbagi dengan rekan sejawat terkait pendalaman materi sesuai dengan kelebihan dan kemampuan kami untuk saling berbagi, saya mendapatkan kesempatan untuk berbagi ilmu dalam bidang matematika khususnya matematika SD. 

Kelompok belajar diadakan setiap hari jum'at, sabtu dan minggu jam 13.00-16.00 WIB. Saya dan rekan sejawat sangat antusias dan saling memotivasi agar usaha yang kita lakukan mendapatkan hasil yang baik pada akhirnya. 

Pada kelompok belajar kami khususnya pedagogik kami juga berbagi pengalaman untuk proses pembelajaran sehingga saat mendapatkan soal terkait proses pembelajaran kami juga tidak kesulitan lagi dalam menjawab. Kelompok belajar saya yang terdiri dari 5 orang lulus dalam test akademik PPG tahun 2021

PPG angkatan 2 tahun 2023 diumumkan kembali konfirmasi kesediaan untuk yang sudah lulus test akademik, Saya langsung mengklik tanda bersedia dan memilih LPTK sesuai dengan harapan saya, karena saya tinggal di Provinsi Kalimantan Barat Kota Pontianak.

Saya memilih LPTK Universitas Tanjung Pura (UNTAN) sebagai pilihan pertama dan mengkosongkan pilihan kedua karena minimnya informasi yang membuat saya takut jika membuat pilihan di LPTK lain.

Kegiatan PPG  diadakan secara luring (Tatap muka) sehingga saya harus meninggalkan pekerjaan dan pindah sementara selama kegiatan PPG di kota LPTK yang terpilih yang berada di luar Pulau Kalimantan. 

Setelah adanya bimbingan teknis yang diadakan oleh dinas pendidikan dan kebudayaan kota pontianak oleh guru penggerak di Hotel 99 Pontianak selama 2 hari, saya mengetahui bahwa kegiatan PPG full diadakan secara daring.

Pengumuman peserta PPG angkatan 2 tahun 2013 diumumkan, saat yang sudah lama saya nantikan akhirnya tiba juga. Nama saya tertulis didalam pengumuman tersebut berserta LPTK yang terpilih yaitu LPTK UNTAN Pontianak. 

Kegiatan awal sebelum perkuliahan dimulai dari LPTK memberikan orientasi berupa gambaran selama proses perkuliahan PPG secara daring. Saat pembagian kelas saya berada di kelas 013 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) bersama dosen Prof. Ahadi Sulissiawan, M.Pd dan guru pamong Ferawati, S.Pd serta 30 peserta yang terdiri dari bapak/ibu guru hebat dari berbagai daerah di Indonesia. 

Selama perkuliahan kami harus aktif mengisi LMS dan hadir pada kegiatan vicon yang dilaksanakan setiap hari senin-sabtu dengan jadwal menyesuaikan selama dua siklus yaitu siklus pertama dan kedua. 

Pada siklus pertama dimulai dari pendalaman materi dimana saya mengidentifikasi masalah yang terdapat dalam proses pembelajaran dengan mengeksplorasi penyebab masalahnya dalam bentuk wawancara dan kajian literatur dan diakhir menentukan penyebab masalah.

Selanjutnya tahapan pengembangan perangkat pembelajaran dimana saya mengeksplorasi alternatif solus kemudian menetukan solusi serta pembuatan rencana aksi (Perangkat pembelajaran) dan rencana evaluasi dari hasil rencana aksi.

Tahap ketiga uji komprehensif disini saya diuji terkait apa yang telah dilaksanakan dari tahap satu dan dua. Setelah dinyatakan lulus dilanjutkan dengan Praktik Pengalaman Lapangan yang merupakan tahap akhir pada siklus 1. Pada kegiatan ini saya melaksanakan rencana aksi dan evaluasi serta refleksi dan rencana tindak lanjut. 

Siklus dua sama halnya dengan siklus pertama hanya saja siklus kedua tidak ada kegiatan uji komprehensif tetapi dilanjutkan dengan Uji kinerja dan Uji pengetahuan.  

Selama kegiatan PPG berlangsung saya menjadi lebih peka terhadap proses pembelajaran yang diawalnya saya mengajar dominan menggunakan metode ceramah, setelah PPG saya mulai mencari dan mengasah ilmu saya dengan mempelajari strategi, pendekatan, model, metode pembelajaran yang inovatif dan berpusat pada murid. 

Sebelum PPG saya jarang menggunakan media pembelajaran, tetapi setelah PPG banyak media yang dapat saya buat dan aplikaskan dalam pembelajaran baik yang sederhana maupun yang ada disekitar lingkungan belajar. 

Sebelum PPG mungkin murid-murid menjadi alasan saya mengapa pembelajaran tidak sesuai dengan yang diharapkan, tetapi setelah PPG banyak refleksi diri yang telah saya lakukan dan menjadi tolak ukur saya bahwa ketidakberhasilan dalam pembelajaran lebih tepatnya karena saya sebagai guru tidak memaksimalkan metode dan media yang ada begitu juga gaya belajar yang belum sesuai dengan kebutuhan murid. 

Sebelum kegiatan PPG murid aktif saat bermain saja tetapi setelah kegiatan PPG dengan ilmu yang didapat dari dosen dan guru pamong saya berhasil meningkatkan keaktifan murid dalam proses pembelajaran misalnya dengan metode Teams Games Turnamen (TGT), Quizizz, Make a Match dan lain sebagaianya. 

Berbagi pengalaman dengan dosen, guru pamong, dan bapak/Ibu guru hebat dalam kelas selama perkuliahan membuka pandangan saya bagaimana cara guru untuk dapat menciptakan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan. 

Banyak pengalaman perkuliahan yang berkesan salah satunya saat membuat video pembelajaran, saya yang belum terbiasa dengan IT belajar kembali untuk mengedit video pembelajaran agar dapat menghasilkan praktik baik dan menguploadnya diplatform youtube saya. 

Refleksi diri dalam pembelajaran sangat penting bagi kita sebagai guru, karena kekurangan kita mungkin tidak dapat kita lihat sendiri tapi dengan adanya refleksi kita dapat melihatnya dari berbagai prespektif muali dari kepala sekolah, rekan sejawat, murid dan orang tua. 

Dengan menyadari kekurangan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kita untuk lebih baik lagi kedepannya.PPG mengubah saya menjadi guru biasa dalam pembelajaran menjadi guru yang terbiasa untuk belajar. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun