Malam hari yang dingin sebelum mata ku terlelap, wajah, senyuman dan canda tawa mu selalu terngiang di benak ku.
Oh Tuhan aku ingin terus di dekapannya. Memandangi wajahnya setiap saat dan bersendau gurau. Waktu yang singkat cuman mengizinkan rasa rindu hadir di hati ku.
Aku ingin dan tidak mau kehilangan semenit pun mendengarkan suaranya. Suaranya begitu lembut, dan sejuk untuk di dengar. Aku tau ini menjadi sesuatu yang sangat rumit bagi kami berdua. Tapi kami harus saling percaya bahwa waktu yang kami lewati akan mampu kami lalui jika kami terus bersabar.
Kesibukan yang kami miliki antar satu sama lain menjadikan kami bahwa komitmen dan rasa percaya diri akan mampu mengalahkan sebuah keegoisan.
Sebab keegoisan itu hanya sebagai penghancur belaka yang dapat meruntuhkan bangunan yang setelah sekian lama terjalin. Tanpa adanya salah satu diantara kami yang mengalah, tentu kehancuran itu sudah lama terjadi.
Tapi seiring waktu berjalan, antar satu sama lain lebih memahami terhadap keadaan masing-masing bahwa semakin dewasa yang dicari bukan lagi tentang orang baru. Tapi bagaimana mempertahankan sesuatu yang sudah di anggap mampu untuk di genggam.
Sebab kuncinya ada pada diri masing-masing. Jika masih ada raya sayang perlihatkan, tunjukkan dengan sikap dan pertahankan hubungan kalian. Jangan sampai menyesal di kemudian hari
 Semoga bisa menjadi renungan malam untuk kita semua
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H