Mohon tunggu...
sri wahono
sri wahono Mohon Tunggu... Sales - Sarjana sains

Sarjana sains yang berminat kepada dunia usaha

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ini Puasa ke Berapa dan Seberapa Pentingnya Bercermin untuk Membawa Manfaat?

5 Mei 2021   03:50 Diperbarui: 5 Mei 2021   03:50 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Syafaat tertinggi adalah milik Muhammad ibni abdillah, syafaat jenis ini adalah jenis syafaat khawasil khawas (khusus diantara yang khusus). Perantaranya adalah jibril ketika Alloh Tuhan langit dan bumi yang tak ada Sekutu baginya dan Muhammad adalah kekasihNya.


Apakah maqom atau derajat orang umum dapat mendapatkan syafaat tersebut?, tentu dengan memandang wajahnya ia berkenan. Memandang kita. Putri beliau berkenan memandang kita. Saat indah tersebut sangat singkat. Duhai rabb, duhai kekasih Alloh, duhai nama namamu yang indah, berlumuran dosa ini ndak mungkin kami mendekati mu dengan amalan amalan kami, selain Alloh kita punya apa nak?.. Selain Alloh kita bisa apa nak?.Semoga puasa mu, puasa ku dan puasa kita masing masing membawa kesejukan di kehidupan yang fana ini..

Apalah arti rindu, sebuah kontemplasi dan kata hiburan pelepas dahaga masyar bagi mereka yang belum bersatu..

Dan tak mungkin ku mengenal mu, jika ndak karna engkau duhai guru ku..

Para tokoh hebat, dan pebisnis handal berlomba untuk melihat kekurangan dan kesalahan dirinya.. Sementara sebelum 7 jam kesalahan kita dapat termaafkan jika Alloh berkenan, sedangkan urusan dengan mahluk sungguh sulaiman pun masuk syurga paling terakhir.. Dikarenakan harta. Guru kita pun seandainya diberikan syurga oleh Alloh, mereka rela untuk memberikannya kepada anak anaknya, anak anak didiknya. Karna besar cintanya kepada negeri ini,

Mari kembali sami sareng memeluk hati, love yours self, love u soul, menghidupkan hati untuk kembali menjaga keutuhan dan indahnya negeri ini. Jangan sampai hawa nafsu kita merusak bhineka yang ada, jangan sampai jeli nya mata hati terbuyarkan oleh yang fana, kita bukan lah mereka, dan mereka bukalanlah kita.

Kita mungkin tepatnya saya adalah orang biasa, biasa dan terus sama sama belajar. Belajar berkomunikasi dengan baik, menenangkan dengan baik, kita memang orang jahat, maka tugas kita adalah membuat orang lain selamat dari kejahatan lisan, fikir, pandangan, perilaku, ghoflah dan hal hal lain yang membuat diri kita rendah dihadapan yang menciptakan, dan mahluk mahluk ciptaaNya, hidup hanya dari malam berganti siang kemudian seperti itu. Sementara masa depan penerus masih sangat indah. Semoga mereka merasakan kesejukan seperti yang para pendahulu tanamkan. Biarkan dan munajatkan dalam 1/3 doa doa nya, usahakan dengan keringat dan darahnya, menunda kesenangan dengan puasa nya, berbagi kasih sayang dan manfaat disisa nafasnya,  berkah dalem

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun