Mohon tunggu...
sri wahono
sri wahono Mohon Tunggu... Sales - Sarjana sains

Sarjana sains yang berminat kepada dunia usaha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Andaikan Syekh Subakir dan Eyang Sabdo Palon Bertemu

4 April 2021   02:30 Diperbarui: 4 April 2021   05:55 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Cerita padang bulan : dialektika hati

 Aku berlindung kepada Alloh dari ketidak tahuan ku. Kekosongan batinku. Didalam kesendirian yang sejatinya karna cahaya Kekasih nya adalah kehidupan.


Izin sedikit prolog kebermanfaatan.

Alloh adalah dzat tunggal. Nyawiji ingsun, mboten nopo nopo nek ora dadi opo opo.

Laisa kamitslihi syaiun.. Sebuah akidah keterhalusan yang sangat mendalam dari kisahtersebut.

Antara lauhul mahfudz dengan sirotol mustaqim  ojo sampe tergelincir ngger, man ngarapa nafsahu faqod arafa rabbahu.

Sesungguhnya sama sekali mboten enten pertentangan antara setiap manusia dengan manusia yang lainnya semua sudah berjalan dengan garis edarnya. seperti bulan ndak pernah sempat berkata kepada matahari lamun Siro sekti ojo mateni, lamun Siro landep ojo mateni (ranah syariat), lamun Siro banter ndisiki (ranah hakikat) lamun Siro pinter ojo nggurui ( ranah titik di huruf ba).

Hono coroko ( hanya soko guru) pun tersenyum ketika mbah semar orang yang sabar menunjuk jari keatas dengan cahaya, sebuah bentuk isim tubuh yang berkata bahwa ia kekasihnya berkata andaikan matahari ditangan kananku dan rembulan ditangan kiriku) ia adalah mahluk istimewa pun berucap andaikan adalah bukti kerendahan hati ndak semena menang dengan piturur sejati.

Sementara yang hidup jauh dijamannya yang sekarang menetap diatas bumi. Sadarilah bahwa memangku bumi itu berat. Masa yang indah saat ibu memangku kita. Agar tetap berputar sesuai dengan porosnya. Bumi pun berputar sesuai dengan porosnya merupakan tanda tanda bagi mereka yang berfikir. Sejatinya pun kita terlahir mempunyai poros. Sebuah poros yang menjadikan satu kesatuan. Minimal jika kita lihat itu ada di udel (puser) kita. Bukankah ari ari kita yang terhubung dengan pusar sudah di kebumikan., seyogyanya tetaplah seperti itu. Mengingat kembali sejarah untuk lebih dan terus sinau sareng sareng ndungo, agar kehidupan tetap berlangsung. Kunci pintu syurga adalah mereka yang beruntung , nerimo ing padum ngikut dalang. Sementara antara sirotol mustaqim dan lauhul mahfudfz gusti ndelo hati kita).

Edisi puyeng hari ini seharian muter jakarta, bogor, jonggol dan uangnya dapat diaudit di warung kopi dekat rumah..

Matur nuwun gusti dikelilingi saudara saudara yang baik dinegeri ini.

Alkhamdulillah .... matur nuwun . Terima kasih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun