Mohon tunggu...
Sri Wahyuni
Sri Wahyuni Mohon Tunggu... Mahasiswa -

i'm a pluviophile. i really love writing and singing. ordinary girl. and addctd with coffee (:

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bunga Sakura dan Musim Semi

8 November 2017   21:20 Diperbarui: 8 November 2017   21:38 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Rose menuju ke tempat favoritnya di tengah-tengah taman Kota.

" Watashi wa shinchōde wanai " (Maaf Saya tidak hati-hati) Kata Pria yang menabrak Rose. Sehingga Jaket tebal Rose yang berwarna putih tulang itu kini kotor. Rose kaget. Pipinya memerah, Menandakan Rose sedang menahan kesal. Ia menengadahkan kepalanya untuk melihat siapa sosok yang merusak moodnya hari ini?  Ketika Ia melihat sosok itu, Hati kecil Rose tergerak. Ia melihat Pria yang sedang berdiri di hadapannya saat ini menggunakan tongkat khusus untuk tuna netra. Niat untuk memarahi Pria itu pupus sudah di hati Rose

" Hai, daijōbudesu. " (Ya, tidak apa-apa) Hanya itulah yang di katakan Rose. Lagipula menurut Rose hanya jaketnya saja yang kotor. Ia kemudian membuka jaket tebalnya itu. Kini Rose hanya menggunakan baju berlengan panjang saja berwarna hitam. Rose menatap wajah pria itu. Rose tersenyum. Menurut Rose, Pria ini tampan. Sangat tampan. Mata yang cipit khas Orang jepang. Kulit putih dan memiliki tinggi badan yang seperti atlet basket. 

" Anata wa machigainaku nihonjinde wa arimasen? " (Kamu Pasti bukan orang jepang? ) Kata Pria itu sambil tertawa. Ia mungkin menertawakan gaya berbahasa Rose. Rose pandai berbahasa Jepang namun sepandai-pandainya Ia, pasti nada dan dialegnya berbeda dengan penduduk asli jepang.

" Hai, Indoneshia shusshindesu. Watashi wa Nihon ni itte haru to sakura o tanoshimu. Shikashi, anata wa kyō subete o dainashi ni shita " (Ya, Aku dari Indonesia. Aku ke Jepang untuk menikmati musim semi dan bunga sakura. Tapi kamu merusak segalanya hari ini) Kata Rose Kesal. Awalnya Rose tidak ingin kasar terhadap Pria yang tidak di kenalnya ini. Namun Pria yang di hadapannya ini hanya menertawakan nya Saja. 

Rose kemudian pergi meninggalkan Pria itu. Ia berjalan dengan cepat tanpa melihat kebelakang. Sampailah ia di bangku Favoritnya. Tepat di bawah pohon sakura. Meskipun moodnya sedikit rusak, Ia tetap menikmati Sesuatu yang sudah di anggap seperti ritual baginya. Bunga-bunga sakura itu di ciumnya dan di hirupnya. Wanginya menenangkan hati. Rose bercita-cita ingin memiliki sebuah rumah di jepang. Rumah yang memiliki taman yang luas dan berisikan Pohon bunga sakura. Kurang lebih 2 jam Rose duduk diam menikmati udara Kota Jepang di bangku ini. Rose mulai merasa kedinginan. Rose memutuskan untuk kembali ke hotel. 

Hari terasa cepat berlalu. hari ini Rose memutuskan untuk wisata kuliner. Berbekal dengan google map.  Rose hari ini tidak berjalan kaki. Ia memutuskan untuk menggunakan sepeda saja. Ia menyewa, tentu saja. Rose mengayuh sepeda pelan. Ia melewati jalan yang kemarin. Ketika ia menuju taman kota. Ketika di tengah perjalanan, Seseorang yang kemarin menabrak Rose,itu berdiri tepat di tempat yan sama. Saat ia menumpahkan kopi dengan tidak sengaja ke Jaket Rose. Rose bingung, Untuk apa Pria itu berdiri disana? Aneh. Pria itu menggenggam sebuah kotak. Entah kotak itu apa Isinya. Rose tak ingin tahu.

Kemudian Rose terus mengayuh sepedanya, hingga Ia melewati Pria itu. Kemudian Terdengar Pria itu berteriak dari belakang..

" Nē, anata wa watashi ga kinō kōhī o koboshita joseidesu! " (Hei,Kamu perempuan yang ku tumpahkan kopi kemarin!) Begitu katanya. Rose terkaget-kaget. Bagaimana Ia bisa mengenali Rose? Padahal dia adalah seorang tuna netra. Apakah Ia hanya berpura-pura saja? Rose kemudian memutar balikkan sepedanya. Menghampiri Pria itu penuh dengan rasa malu dan penasaran. Bagaimana tidak, semua mata tertuju pada mereka berdua akibat ulah dari pria tersebut.

"Anata wa kurutteru? Naze anata wa sakende imasu ka? Soshite naze watashi o ninshiki dekimasu ka? Anata wa mōmokutekina furi o shite imasu ka?
 " (Apakah kamu gila? Kenapa kamu berteriak? Dan kenapa kamu bisa mengenaliku? Kamu pura-pura buta?) Tanya Rose penuh penekanan. Lagi-lagi, pria itu hanya tertawa kecil. Dasar aneh. Begitu batin Rose berkata. 

"Anata wa amarini mo ōku no shitsumon o shimasu. Watashi wa chōdo sore o anata ni okuritai, kinō no shazai to shite. " (Kamu terlalu banyak bertanya. Aku hanya ingin memberikan Ini kepadamu, Sebagai permintaan maafku mengenai hal yang kemarin.) Kata Pria tersebut. Lalu pria tersebut memberikan kotak yang di genggamnya kepada Rose. Rose menolaknya. Namun pria tersebut memaksa. Kemudian Rose mengambil kotak tersebut. Di bukanya kotak tersebut, ternyata berisikan Sebuah jaket berbulu dan juga bermerk. Merk salah satu yang begitu terkenal akan desain dan juga harganya yang selangit. Rose menerima pemberian Jaket mahal dari Pria itu. Bukan karena harganya, melainkan menghargai pemberian orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun