Mohon tunggu...
Sri Utami
Sri Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/ Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Mahasiswa UIN Sunan Gung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Syekh 'Abd Al-Ra'uf dalam menyebarkan ilmu-ilmu syari'at dan Tasawuf kepada Masyarakat Muslim

22 Desember 2024   12:54 Diperbarui: 22 Desember 2024   21:39 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          Berbicara tentang Islam di Nusantantara tidak terlepas dari peran tasawuf. Hal ini karena teori yang dianggap paling kuat tentang islamisasi Nusantara adalah keberhasilan proses pengislaman Nusantara berkat usaha para ulama sufi. Metode dakwah para sufi yang mengedepankan hikmah dan berdamai dengan budaya lokal membuat Islam mudah diterima oleh masyarakat. Dalam waktu singkat Islam telah tersebar secara merata di seluruh pelosok Nusantara tanpa menggunakan cara-cara kekerasan.

        'Abd Al-Ra'uf adalah salah seorang ulama terkemuka Aceh yang telah memberikan kontribusi signifikan dan memainkan peran penting dalam perkembangan Islam di kepulauan Melayu-Indonesia pada abad ke-17. Ia dikenal sebagai seorang ulama yang ahli di bidang fiqh

(faqh), pengarang yang prolifik, tokoh pendidikan, ulama sufi, dan khalifah utama tarekat Shariyyah di kawasan ini. 'Abd Ra'uf seorang ulama pembaru (mujadid) Nusantara setelah al-Raniri. Namun, berbeda dengan al-Raniri yang menggunakan cara-cara radikal dalam mencapai misinya, 'Abd al-Ra'uf memilih pendekatan moderat. Karya-karya 'Abd al-Ra'uf lebih banyak mencerminkan rekonsiliasi antara tasawuf dan syariat.

            Pendekatan pertama yang dilakukan 'Abd Al-Ra'uf untuk menggabungkan tasawuf dengan syariat ialah menyebarkan ilmu-ilmu syariat dengan melalui penulisan karya-karya di dalam berbagai ilmu, diantaranya ada ilmu eksoteris (al-'ulm al-hir) dan ilmu esoteris ('ilm al-bin) seperti Turjumn al-Mustafd dalam bidang tafsr al-Qur'n; Shar Laf 'al Arba'n adthan li al-Imm al-Naww dalam bidang hadis; Sullam al-Mustafdn dalam bidang 'ilm al-kalm; al-Mawi al-Bad'ah dalam bidang akhlak (Tanbih al-Mashi al-Mansub ila Tariq Al-Qushashi, Umdat al-Muhtajin ila Suluk Maslak al-Mufridin; dan Daqaiq al-Huruf dalam bidang Tasawuf.

            Penyebaran ilmu-ilmu syariat dan Tasawuf dipandang  sebagai salah satu upaya dalam merekosiliasi tasawuf dan syariat karena hal ini menjadi fondasi dan prasyarat dalam menjalankan misi rekonsiliasi tersebut. ini berdasarkan pada fakta sejarah.

         Tasawuf telah mendominasi  iklim keberagamaan  sejak  kedatangan  Islam ke  kawasan  ini.  Ini yang menyebabkan kurangnya minat masyarakat Muslim Nusantara terhadap ilmu-ilmu syariat, seperti hukum Islam ( fiqh ), prinsip-prinsip hukum Islam ( ushul fiqh ),  moral  keagamaan  ( akhlaq ),  logika  ( mantiq ),  dan balaghah . Oleh   karena   itu,   usaha   untuk   merealisasikan   keseimbangan kehidupan  keberagaman  dalam  masyarakat  Islam,  dalam  hal  ini Muslim  di  Nusantara,  antara  aspek  syariat  dan dimensi tasawuf sangat  dibutuhkan. Untuk  menciptakan  keseimbangan  itu, risalah- risalah yang memadai dan merepresentasikan dua aspek ajaran Islam ini tentu juga menjadi satu keniscayaan. Di sinilah signifikannya upaya ' Abd al-Rauf dalam menyusun karya-karya tentang ilmu-ilmu syariat tersebut.  Berdasarkan  hal  ini,  dapat  diasumsikan  bahwa ' Abd  al- Ra'uf berupaya untuk melakukan transformasi sikap keberagamaan masyarakat  Muslim  Nusantara  sebelumnya,  yaitu  kecenderungan yang kuat pada tasawuf, pada pemahaman yang seimbang pada aspek eksoteris (syariat) dan dimensi esoteris (tasawuf).

         ' Abd al-Ra'uf telah menyusun  sejumlah  karya  yang  merepresentasikan  hampir  semua bidang ilmu keislaman. Kontribusi ' Abd al-Ra'uf dalam hal ini sangat bernilai  karena  beliau  ulama  Nusantara  pertama  yang  menyusun risalah- risalah  dalam  hampir semua  bidang  utama  ilmu  keislaman.

             Untuk  membuktikan  signifikansi  upaya ' Abd al-Ra'uf menulis risalah- risalah dalam ilmu-ilmu syariat, mari kita lihat otoritas ' Abd al-Ra'uf dalam setiap cabang keilmuan tersebut. Melalui karyanya dalam  bidang  tafsir  yang  berjudul Turjumn al-Mustafd , ' Abd  al- Ra'uf merupakan ulama pertama yang menulis tafsir al-Qur'an yang lengkap dalam bahasa Melayu di Nusantara.

           Perhatian ' Abd al-Ra'uf dalam menyebarkan ilmu-ilmu keagamaan baik  ilmu-ilmu  syariat  maupun  tasawuf  kepada  masyarakat Muslim didukung  oleh  fakta  bahwa  kebanyakan  karyanya  ditulis  dalam bahasa  Melayu,  meskipun,  sebagaimana  diakuinya  sendiri,  ia  tidak ahli dalam bahasa melayu, disebabkan kepergiannya yang lama ke Timur Tengah. Ini menunjukkan bahwa ia menujukan karya-karyanya kepada  masyarakat  Muslim  awam  untuk  mencerdaskan  mereka dalam berbagai cabang ilmu-ilmu keislaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun