Ternyata, hidup itu seperti tulang belakang---kadang lurus, kadang bengkok, dan sering kali kejepit di tengah jalan. Baru saja saya berdamai dengan masalah Radiokulopati Lumbal, eeeh, sekarang datang lagi drama baru: Multiple Disc Bulging Intervertebrae Cervical. Istilahnya terdengar seperti judul tesis kedokteran, tapi rasa nyerinya lebih seperti "judul sinetron penderitaan hidup". Apa boleh buat, urat-urat ini sepertinya sedang unjuk rasa, menuntut perhatian lebih.
usia premium" pun angkat beban justru bisa jadi pahlawan tanpa tanda jasa. Angkat beban ringan dengan teknik yang tepat ternyata bisa membantu memperkuat otot-otot di sekitar tulang belakang, mengurangi tekanan pada saraf, dan meningkatkan stabilitas tubuh. Kalau kardio itu ibarat "menguatkan stamina untuk bertahan" , maka angkat beban adalah  "menghadapi masalah dengan kekuatan otot." Bonusnya, latihan ini juga membantu mencegah osteoporosis dan menjaga postur tetap tegap. Jadi, angkat beban bukan cuma soal otot, tapi menjaga harmoni tulang dan saraf, agar urat kejepit tak lagi jadi alasan untuk tetap beraktifitas.
Siapa bilang angkat beban cuma buat anak muda berotot yang suka nge gym? Faktanya, untuk kita yang sudah masuk "Rasa nyeri akibat urat kejepit di area L3-S1 dan C2-C7 memiliki perbedaan. Keduanya melibatkan bagian saraf tulang belakang yang berbeda dan memengaruhi area tubuh yang tidak sama. Urat kejepit di L3-S1 biasanya menyebabkan rasa sakit, kesemutan, atau kelemahan di punggung bawah yang menjalar ke kaki, sering kali dikaitkan dengan saraf sciatic. Gejala ini muncul karena tekanan pada saraf di daerah lumbal dan sacral. Mengontrol fungsi motorik dan sensorik di bagian bawah tubuh. Sebaliknya, urat kejepit di C2-C7 melibatkan saraf leher yang memengaruhi bahu, lengan, hingga jari. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri leher, kekakuan, kesemutan di lengan, hingga sakit kepala kronis.Â
Sebelumnya, saya mengira gejala  urat kejepit  di area leher di C2-C7, seperti sakit kepala atau kesemutan ini adalah akibat kolesterol tinggi. Mengingat kolesterol tinggi  juga dapat mempersempit pembuluh darah dan menyebabkan gejala seperti pusing atau sakit kepala sakit atau pegal di sekitar leher. Namun, rasa nyeri yang khas pada C2-C7 lebih sering berkaitan dengan tekanan pada sel saraf daripada masalah pembuluh darah. Membedakan kedua kondisi ini penting, karena pengobatan untuk urat kejepit berfokus pada relaksasi otot dan saraf serta rehabilitasi fisik. Sementara kolesterol tinggi membutuhkan pengelolaan diet dan pengobatan untuk memperbaiki kesehatan kardiovaskular. Dan untuk meyakinkannya harus melalui pemeriksaan MRI daerah kepala.
Urat kejepit  menyebabkan rasa sakit, kesemutan, atau kelemahan di bagian tubuh tertentu. Dan saya merasakan, latihan beban dapat membantu meningkatkan mobilitas, kekuatan otot, dan mendukung pemulihan jika dilakukan dengan benar. Bagi saya yang menderita Radikulopati Lumbal dan Multiple Disc Bulging Intervertebrae Cervical, menjaga aktivitas fisik adalah kunci untuk pemulihan dan meningkatkan kualitas hidup. Namun, latihan yang tidak sesuai dapat memperburuk kondisi. Dalam tulisan ini ini, saya memberikan contoh  gerakan yang disarankan  dan yang harus dihindari berdasarkan saran  Dokter Rehabilitasi Medik serta pola diet sehat yang mendukung penyembuhan.
Latihan untuk Area Lumbal (L3-L5, S1)
1. BridgingÂ
Berbaring telentang di atas matras, lutut ditekuk, kaki selebar pinggul.
Letakkan tangan di samping tubuh.
Angkat panggul perlahan hingga tubuh membentuk garis lurus dari bahu ke lutut.
Tahan selama 3-5 detik, lalu turunkan perlahan.
Tips: Hindari melengkungkan punggung terlalu tinggi.
2. Dead Bug
Berbaring telentang, lutut diangkat hingga membentuk sudut 90 derajat, tangan lurus ke atas.
Turunkan kaki kanan dan tangan kiri secara perlahan ke arah lantai, tanpa menyentuh lantai.
Kembali ke posisi awal dan ulangi dengan sisi berlawanan.
Tips: Pastikan punggung bawah tetap menempel pada lantai.
3. Bird Dog
Mulai di posisi merangkak (tangan sejajar bahu, lutut sejajar pinggul).
Rentangkan tangan kanan lurus ke depan dan kaki kiri lurus ke belakang.
Tahan selama 5 detik, lalu kembali ke posisi awal.
Ulangi dengan sisi sebaliknya.
Tips: Jaga pinggul tetap sejajar, jangan miring.
4. Wall SitÂ
Berdiri bersandar pada dinding, turunkan tubuh hingga posisi seperti duduk di kursi (lutut 90 derajat).
Tahan selama 10-30 detik.
Tips: Pastikan lutut tidak melewati jari kaki.