Mohon tunggu...
Sri Sutrianti
Sri Sutrianti Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP

tertarik belajar menulis sebagai upaya ekspresif terapi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menyusuri Cileunca di Antara Tenangnya Arus

9 September 2024   05:21 Diperbarui: 9 September 2024   05:52 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Tim Literai SMPN 3 Lembang

Ada sebuah kerinduan yang aneh untuk kembali, untuk menyaksikan Cileunca dalam wujudnya yang berbeda. Di musim penghujan, air akan bangkit, membawa arus yang lebih deras, dan suasana pun akan berubah. Namun, bukankah hidup juga seperti itu? Setiap fase dalam kehidupan, seperti musim yang berganti, menyimpan dinamika yang tak pernah sama.


Di musim penghujan nanti, saya ingin kembali ke sungai ini, bukan hanya untuk melihat bagaimana air yang penuh akan mengguncang ketenangan tepinya, tetapi untuk merasakan bagaimana diri saya, di bawah situasi yang berbeda, akan menghadapi arus yang baru. Arus yang lebih liar, mungkin. Deras dan tak terduga. Tapi, disitulah letak misterinya: seperti sungai, kita tidak pernah benar-benar tahu bagaimana kita akan bereaksi sampai kita berada di dalamnya.


Nietzsche pernah berkata, "Apa yang tidak membunuh kita, membuat kita lebih kuat." Mungkin sungai di musim penghujan akan menguji kita lebih keras, tapi saya percaya, setiap ujian hanya akan menambah kedalaman pemahaman kita. Sama seperti air hujan yang menyuburkan tanah, sungai yang meluap di musim penghujan adalah cerminan dari perlawanan, dari keberanian untuk menghadapi tantangan dengan keinginan untuk bertahan.


Sungai itu akan berubah, seperti halnya kita juga akan berubah. Tetapi yang pasti, saya akan kembali ke Cileunca. Di musim penghujan nanti, dengan air yang lebih deras dan arus yang lebih bising, saya akan kembali bukan untuk sekadar menaklukkan arung jeram, tetapi untuk menaklukkan ketakutan saya sendiri---dan mungkin, menemukan sisi lain dari diri yang selama ini tersembunyi. 

Setiap perjalanan adalah cermin bagi jiwa, dan setiap sungai memiliki kisah yang belum selesai. Cileunca, dalam bentuknya yang baru, adalah janji dari alam bahwa selalu ada pelajaran yang berbeda di setiap musim. Dan saya, seperti seorang pengembara, akan kembali lagi untuk menemukannya.

Situ Cileunca, Kami ingin mencumbumu kembali...

Dokumentasi Tim Literai SMPN 3 Lembang
Dokumentasi Tim Literai SMPN 3 Lembang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun