Mohon tunggu...
Sri Sutrianti
Sri Sutrianti Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP

tertarik belajar menulis sebagai upaya ekspresif terapi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengurangi Gula dan Garam Kunci Hidup Sehat

8 Agustus 2024   07:00 Diperbarui: 8 Agustus 2024   09:23 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu hari, saya menyadari tubuh ini sering kali terasa sakit, berat badan terus bertambah, dan rasa kantuk yang tak tertahankan menghalangi produktivitas sehari-hari. Kondisi tubuh yang kurang bugar ini mendorong saya untuk mengevaluasi pola makan sehari-hari. Dimulai ketika saya membaca buku "Realfood" yang membuka mata tentang pentingnya pola makan sehat dan alami. 

Buku tersebut menginspirasi saya untuk mengurangi proses memasak yang kompleks dan mengurangi penggunaan bumbu berlebihan. Banyak penelitian yang  menunjukkan bahwa konsumsi gula dan garam yang tinggi dapat berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan, termasuk obesitas dan hipertensi. Maka, dengan tekad untuk hidup lebih sehat, saya berusaha menerapkan perubahan sederhana  dalam pola makan. Memilih bahan-bahan segar, mengurangi makanan olahan, dan menyesuaikan bumbu secara bertahap menjadi bagian dari rutinitas baru saya.

Mengurangi konsumsi gula dan garam adalah langkah penting dalam menjalani gaya hidup sehat. Gula dan garam berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. Namun, mengurangi asupan kedua bahan ini tidaklah mudah. Berikut adalah beberapa langkah pertama yang bisa kamu ambil untuk memulai perjalanan ini.

Ganti Gula dengan Pemanis Alami

Stevia: Salah satu pengganti gula yang populer adalah stevia. Stevia adalah pemanis alami yang berasal dari tanaman Stevia rebaudiana. Pemanis ini tidak mengandung kalori dan memiliki efek yang minimal terhadap kadar gula darah, menjadikannya pilihan yang baik untuk mengurangi konsumsi gula. Menurut penelitian, stevia tidak meningkatkan kadar gula darah atau insulin. 

National Center for Biotechnology Information (NCBI).
Air Tebu: Pilihan lain adalah minuman manis yang menggunakan air tebu alami. Air tebu mengandung gula alami yang lebih sehat dibandingkan gula putih olahan, dan juga memiliki nutrisi tambahan seperti zat besi, magnesium, dan kalium. Air tebu memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan gula putih, sehingga lebih ramah bagi penderita diabetes.

Hindari Minuman Manis

Salah satu sumber utama gula tambahan adalah minuman manis seperti soda, jus buah kemasan, dan minuman energi. Mengganti minuman ini dengan air putih, teh herbal, atau infused water (air yang diberi potongan buah atau daun herbal) bisa membantu mengurangi asupan gula harian. Penelitian menunjukkan bahwa mengurangi konsumsi minuman manis dapat mengurangi risiko obesitas dan diabetes tipe 2. Harvard T.H. Chan School of Public Health.

Membaca Label Makanan

Perhatikan label nutrisi pada produk makanan dan minuman. Gula sering kali disembunyikan di bawah berbagai nama seperti sukrosa, fruktosa, atau sirup jagung. Memahami label ini akan membantu kamu membuat pilihan yang lebih sehat. Menurut American Heart Association, wanita sebaiknya mengonsumsi tidak lebih dari 25 gram (6 sendok teh) gula tambahan per hari, dan pria tidak lebih dari 36 gram (9 sendok teh) per hari. American Heart Association.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun