Mohon tunggu...
Sri Sutrianti
Sri Sutrianti Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA SMP

tertarik belajar menulis sebagai upaya ekspresif terapi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Krisis Kesehatan Global Karena Ketidakaktifan Fisik dan Penyalahgunaan Zat Berbahaya

1 Juli 2024   10:00 Diperbarui: 1 Juli 2024   10:05 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Latihan angkat berat. Dokpri

Dua laporan terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan krisis kesehatan global yang memprihatinkan. Hampir 1,8 miliar orang dewasa berisiko terkena penyakit karena kurangnya aktivitas fisik, sementara lebih dari 3 juta kematian tahunan disebabkan oleh penggunaan alkohol dan narkoba, dengan mayoritas kematian terjadi di kalangan pria. Temuan ini menekankan pentingnya tindakan segera untuk mengatasi faktor-faktor risiko yang mengancam kesehatan masyarakat di seluruh dunia.


Kurang Aktivitas Fisik: Ancaman Kesehatan yang Mengintai

Menurut WHO, sekitar 31% orang dewasa di seluruh dunia tidak memenuhi rekomendasi aktivitas fisik yang diperlukan, yaitu setidaknya 150 menit aktivitas aerobik intensitas sedang per minggu. Angka ini meningkat 5 poin persentase dari tahun 2010 hingga 2022. Jika tren ini berlanjut, proporsi orang dewasa yang tidak aktif diperkirakan akan naik menjadi 35% pada tahun 2030. (World Health Organization ).

Kurangnya aktivitas fisik meningkatkan risiko penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, diabetes tipe-2, dan kanker tertentu. Orang yang tidak cukup aktif memiliki risiko kematian akibat segala sebab yang lebih tinggi sebesar 20% hingga 30% dibandingkan mereka yang cukup aktif.


Dampak Ekonomi dan Sosial

Kurangnya aktivitas fisik tidak hanya mempengaruhi kesehatan individu tetapi juga membawa beban ekonomi yang signifikan. Setiap tahun, biaya perawatan kesehatan  yang dibayar oleh BPJS dari data beberapa tahun yang lalu sekitar 75 Trilyun per bulan. Sehingga kemudian  BPJS merasa perlu menaikkan iuran anggotanya.
Di banyak negara, dampak ekonomi dari kurangnya aktivitas fisik lebih besar daripada investasi dalam program pencegahan dan promosi aktivitas fisik.

Penggunaan alkohol dan narkoba menyebabkan lebih dari 3 juta kematian setiap tahun, dengan mayoritas kematian terjadi di kalangan pria. Alkohol sendiri bertanggung jawab atas 3.3 juta kematian tahunan, atau 5.9% dari semua kematian global. (World Health Organization ).
Penyalahgunaan alkohol dan narkoba berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit hati, gangguan mental, kecelakaan lalu lintas, dan kekerasan terkait alkohol. Narkoba meningkatkan risiko overdosis, penyakit menular seperti HIV/AIDS dan hepatitis, serta masalah kesehatan mental yang serius.


Distribusi Demografis dan Faktor Risiko

Pria lebih banyak terlibat dalam penggunaan alkohol dan narkoba dibandingkan wanita, dengan perbedaan yang terlihat pada hampir semua kelompok usia dan wilayah geografis.
Penggunaan alkohol dan narkoba sering kali terkait dengan faktor-faktor sosial-ekonomi seperti kemiskinan, pengangguran, dan kurangnya akses ke layanan kesehatan.

Perempuan umumnya kurang aktif daripada laki-laki, dengan perbedaan rata-rata ketidakaktifan sebesar 5 poin persentase. Kesenjangan ini tidak berubah sejak tahun 2000.
Tingkat ketidakaktifan fisik meningkat secara signifikan dengan usia, terutama setelah usia 60 tahun.
Sebanyak 81% remaja (usia 11-17 tahun) tidak aktif secara fisik, dengan remaja perempuan kurang aktif daripada remaja laki-laki (85% vs. 78%).


Solusi Terpadu untuk Mengatasi Krisis Kesehatan

Mengatasi kedua masalah ini memerlukan pendekatan terpadu dan kolaboratif diantaranya:


1. Kebijakan Publik dan Regulasi
- Penerapan kebijakan yang ketat terkait penjualan dan konsumsi alkohol, termasuk batasan usia, harga minimum, dan pembatasan iklan, dapat mengurangi konsumsi alkohol.
-Mendorong kebijakan yang mendukung aktivitas fisik, seperti penyediaan jalur pejalan kaki, bersepeda, dan ruang terbuka publik, sangat penting untuk meningkatkan tingkat aktivitas fisik masyarakat. Meningkatkan peluang untuk aktivitas fisik di sekolah, tempat kerja, dan komunitas juga sangat penting.

Treadmil di Mhorfit Bandung. Dokpri
Treadmil di Mhorfit Bandung. Dokpri
2. Edukasi dan Kesadaran- Kampanye edukasi untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya penggunaan alkohol dan narkoba serta pentingnya aktivitas fisik yang cukup.
- Pelatihan bagi tenaga kesehatan untuk mendeteksi dan menangani masalah penggunaan zat dan ketidakaktifan fisik pada tahap awal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun