Mohon tunggu...
Sri Sutrianti
Sri Sutrianti Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA SMP

tertarik belajar menulis sebagai upaya ekspresif terapi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari Kesepian ke Kesehatan: Tantangan dan Solusi

29 Juni 2024   08:29 Diperbarui: 29 Juni 2024   08:34 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Partisipasi dalam Pameran seni. Dokpri

Baru-baru ini, World Health Organization (WHO) merilis laporan yang mengejutkan bahwa isolasi sosial yang menjadikan orang merasa kesepian dapat meningkatkan risiko kematian dini hingga 32%. Laporan ini menekankan betapa pentingnya menjaga koneksi sosial untuk kesehatan dan kesejahteraan kita. Namun, ada perbedaan penting antara merasa kesepian dan menikmati waktu sendirian. Bagaimana kita dapat menyeimbangkan kebutuhan sosial kita dengan kegiatan individu yang memberikan rasa nyaman dan bahagia?. Mari kita telusuri bersama dalam tulisan ini.

"Isolasi Sosial" dan Dampaknya terhadap Kesehatan

Menurut WHO, isolasi sosial dapat berdampak serius pada kesehatan fisik dan mental. Orang yang merasa terisolasi cenderung mengalami peningkatan risiko penyakit jantung, gangguan mental seperti depresi dan kecemasan, serta penurunan fungsi kognitif. Dalam konteks ini, penting untuk memahami bahwa kesepian adalah perasaan negatif yang disebabkan oleh kurangnya interaksi sosial yang bermakna, sementara kenyamanan dalam kesendirian adalah kemampuan untuk menikmati waktu sendiri dengan cara yang positif.

Dalam penjelasannya, Alana Officer menyebutkan beberapa tanda utama yang dapat menunjukkan seseorang sedang mengalami isolasi sosial, antara lain:
Kurangnya Interaksi Sosial: Menghabiskan banyak waktu sendirian dan jarang berinteraksi dengan keluarga, teman, atau rekan kerja.
Merasa Terputus dari Lingkungan Sosial: Merasa tidak memiliki siapa-siapa untuk diajak bicara atau merasa tidak terlibat dalam kegiatan sosial.
Gejala Depresi dan Kecemasan: Mengalami perasaan sedih yang berkelanjutan, cemas, atau putus asa.

Kemudian muncul pertanyaan, bagaimana dengan orang-orang yang lebih  memilih untuk menyendiri, berkegiatan sendiri?

Kesepian: Definisi dan Dampaknya

Kesepian adalah perasaan tidak puas dengan jumlah atau kualitas hubungan sosial yang dimiliki. Ini adalah keadaan emosional yang dapat terjadi meskipun seseorang dikelilingi oleh banyak orang. Menurut penelitian, kesepian dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik, termasuk peningkatan risiko depresi, kecemasan, dan bahkan kematian dini. Kesepian seringkali disebabkan oleh:
1. Kurangnya Interaksi Sosial: Tidak memiliki cukup interaksi sosial yang bermakna.
2. Kehilangan Hubungan: Kehilangan teman dekat atau anggota keluarga.
3. Perubahan Hidup: Pindah ke tempat baru atau perubahan signifikan lainnya dalam hidup yang menyebabkan terputusnya hubungan sosial.

Kenyamanan dalam Kesendirian

Sebaliknya, kenyamanan dalam kesendirian adalah kemampuan untuk menikmati waktu sendiri dan merasa puas dengan kegiatan yang dilakukan secara mandiri. Ini tidak berarti bahwa seseorang tidak membutuhkan hubungan sosial, tetapi lebih kepada memiliki keseimbangan yang sehat antara waktu sendiri dan waktu bersama orang lain. 

Partisipasi dalam Pameran seni. Dokpri
Partisipasi dalam Pameran seni. Dokpri

Kesepian vs Kenyamanan dalam Kesendirian
Untuk memahami apakah Anda merasa kesepian atau nyaman dalam kesendirian, perlu dipertimbangkan beberapa pertanyaan berikut:
1. Apakah Anda Merasa Puas?
Jika Anda merasa puas dan bahagia dengan kegiatan Anda sendiri, kemungkinan besar Anda hanya menikmati kesendirian.
Jika Anda merasa sedih, tertekan, atau tidak puas, meskipun melakukan kegiatan yang disukai, ini bisa menjadi tanda kesepian.

Apakah Anda Merindukan Interaksi Sosial?
Jika Anda merindukan lebih banyak interaksi sosial dan merasa kehilangan ketika tidak ada orang di sekitar, ini bisa menjadi tanda kesepian.
Jika Anda menikmati waktu sendiri dan tidak merasa tertekan karena kurangnya interaksi sosial, Anda mungkin hanya nyaman dalam kesendirian.

Bagaimana Kesehatan Emosional Anda?
Kesepian seringkali diiringi dengan gejala kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.
Kenyamanan dalam kesendirian biasanya disertai dengan perasaan damai dan keseimbangan emosional.

Kesepian dan kenyamanan dalam kesendirian adalah dua konsep yang sering kali disalahartikan. Namun memiliki perbedaan yang mendasar. Ketika seseorang merasa nyaman dengan kesendirian dan menikmati kegiatan yang disukai, itu tidak selalu berarti mereka merasa kesepian. Sebaliknya, kesepian adalah keadaan emosional yang memerlukan perhatian lebih karena dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik.

Aktivitas yang dilakukan sendiri dapat memberikan rasa nyaman dan kebahagiaan, asalkan dilakukan dengan cara yang sehat dan seimbang. Beberapa contoh aktivitas yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan emosional meliputi:

1. Membaca dan Menulis: Menyendiri dengan buku atau jurnal dapat memberikan ketenangan dan stimulasi intelektual.
2. Berkebun: Menghabiskan waktu di alam dan merawat tanaman dapat memberikan rasa pencapaian dan ketenangan.
3. Berolahraga: Aktivitas fisik seperti yoga, berjalan, atau bersepeda dapat meningkatkan mood dan kesehatan fisik.
4. Kreativitas: Menggambar, melukis, atau bermain musik dapat menjadi cara yang baik untuk mengekspresikan diri dan mengurangi stres.

Ketika menikmati aktivitas sendiri memberikan kenyamanan pribadi, kita juga harus memastikan bahwa kita tidak terjebak dalam isolasi sosial. Berikut beberapa tips untuk menyeimbangkan kedua aspek ini:
1.  Menjaga Koneksi Sosial: Tetap berhubungan dengan teman dan keluarga melalui panggilan telepon, video, atau pertemuan tatap muka. Menyusun jadwal rutin untuk berinteraksi dengan orang lain dapat membantu.
2. Bergabung dengan Komunitas: Berpartisipasi dalam klub atau komunitas dengan minat yang sama dapat memberikan dukungan sosial yang dibutuhkan.
3. Menggabungkan Aktivitas Sosial dan Individu: Cobalah untuk menggabungkan waktu sendirian dengan kegiatan sosial, seperti membaca di kafe atau berolahraga bersama teman.

Bersosialisasi nyata dan bermakna. Dokpri
Bersosialisasi nyata dan bermakna. Dokpri
Meskipun temuan WHO tentang isolasi sosial dan risiko kesehatan yang meningkat adalah peringatan yang serius, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk menyeimbangkan kebutuhan sosial dengan aktivitas individu yang memberikan rasa nyaman dan bahagia. Dengan mengenali perbedaan antara kesepian dan kenyamanan dalam kesendirian, serta menerapkan strategi yang tepat, kita dapat meningkatkan kualitas hidup dan menjaga kesehatan mental dan fisik kita.

"Kesepian dan perasaan tidak diinginkan adalah kemiskinan yang paling parah." ---  Bunda Teresa

Referensi:
- World Health Organization (WHO). "Social Isolation and Its Impact on Health."
- Science in 5, WHO. "Alana Officer on Social Isolation and Health."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun