Sejarah lain menyebut Braga dulunya adalah jalan pedati yang berlumpur. Kawasan Braga dan sekitarnya terbilang lengkap, selain mal, terdapat juga galeri, kafe, museum, hingga tempat nongkrong.
Sejarah Jalan Braga
Jalan Braga awalnya dikenal sebagai "De meest Europese winkelstraat van Indie," atau "Jalan Perbelanjaan Paling Eropa di Hindia." Pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, jalan ini menjadi pusat bisnis dan hiburan bagi para kolonial Belanda yang menetap di Bandung. Arsitektur bangunan di sepanjang Jalan Braga bercirikan gaya Art Deco, yang menambahkan kesan elegan dan eksklusif.
Setelah Indonesia merdeka, Jalan Braga tetap mempertahankan pesonanya. Bangunan-bangunan bersejarah masih berdiri kokoh, menyimpan kenangan masa lalu yang penuh warna.
Berbagai toko, kafe, dan restoran mulai tumbuh, mengundang masyarakat lokal dan wisatawan untuk menikmati suasana khas Braga yang tak lekang oleh waktu.
Memasuki abad ke-21, Jalan Braga mengalami banyak perubahan. Modernisasi dan perkembangan kota yang pesat membawa transformasi signifikan, namun kawasan Braga tetap menjaga keaslian dan nilai historis yang ada. Pemerintah kota Bandung melakukan berbagai upaya restorasi untuk memastikan bangunan bersejarah di Jalan Braga tetap terjaga.
Braga Free Vehicle, Braga Beken: Sabtu dan Minggu
Salah satu inisiatif yang membawa warna baru bagi Jalan Braga adalah pelaksanaan Braga Free Vehicle setiap hari Sabtu dan Minggu. Lebih dikenal dengan istilah Braga Beken (bebas kendaraan).
Selama dua hari ini, kendaraan bermotor dilarang melintas, memberikan ruang bagi pejalan kaki untuk menikmati suasana jalan yang lebih tenang dan nyaman. Braga Free Vehicle di Jalan Braga menjadi ajang bagi masyarakat untuk berolahraga, berkumpul, dan menikmati berbagai hiburan yang sering digelar di sepanjang jalan.
“Lebih leluasa aja untuk melakukan aktivitas apapun, sangat berbeda dengan Braga di hari-hari biasanya, yang biasanya penuh dengan kendaraan sekarang lebih leluasa jalan jalan di tengah jalan pun bisa,” kata Fajar di Jalan Braga Kota Bandung.