…
teu galider tahan sajarah
gunta ganti henteu niru cara nu sejen
tuh jalan nu paten hey jalan konsekwen
….”
Sepanjang Braga. Kilatan cahaya blitz kadang-kadang melampaui kepala kita. Seperti benderang lampu petir yang mengerjap di langit petang, saat kita diguyur gerimis di Jalan Braga. Ya Braga, hanya sebuah jalanan kecil dan pendek di Bandung, tetapi menyimpan kenangan yang panjang untuk seseorang.
BRAGA, sebuah nama yang ikonik, selalu terngiang di telinga masyarakat Bandung, diabadikan dalam sebuah lagu yang dibawakan oleh seniman legendaris seperti Hetty Koes Endang, Nining Meida, Darso.
Lirik lagu "Jalan Braga" menggambarkan romantisme dan keindahan sebuah jalan yang sarat dengan kenangan, cerita dan sejarah. Melalui lagu ini, kita diajak untuk menyelami cerita di balik kemegahan Jalan Braga dari masa ke masa, hingga peran pentingnya dalam kehidupan modern saat ini.
Ahli sastra Sunda mengatakan bahwa Braga berasal dari kata “Baraga” yang merujuk pada jalan di tepi sungai. Jalan Braga ini terletak di tepi Sungai Cikapundung.