Mohon tunggu...
Sri Sutrianti
Sri Sutrianti Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA SMP

tertarik belajar menulis sebagai upaya ekspresif terapi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Amertarasa

19 Juni 2024   12:00 Diperbarui: 19 Juni 2024   12:06 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepulanganmu tak hanya menyedihkan, namun juga melemahkan rasa diiringi meredupnya jiwa  

Kepulanganmu menghentikan gerak arnawamaku

Lautan manusia dalam hening lirih mendongakkan tangan ke angkasa dan pelita pun redup 

menegaskan kegelapan yang mengantarmu pulang

Lihatlah sekelilingmu: kelam, remang, tapi bukan gulita.

Betapa terlalu ringkas waktu, terlampau singkat untuk menampung cita dan asa

Hadirmu tak akan pernah tergantikan, tapi berapa lama kematian bisa mengingatkan betapa kehidupan di dunia ini fana? 

Tak kuingat semua tentang masa kecilku bersamamu, tapi tak akan kulupa kasihsayangmu. 

Entah bagaimana waktu memberinya bekas pada setiap usiaku, jejakmu tak akan pernah hilang dari detak nadiku. 

Hadirmu adalah cinta  yang tak pernah kehabisan kata

Ia bisa ditulis dengan huruf apa saja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun