Dengan membuat topeng-topeng ini, siswa tidak hanya belajar tentang seni dan daur ulang. Tetapi juga mendalami makna  dari setiap ekspresi wajah yang mereka buat.Â
Mereka memahami bahwa setiap ekspresi adalah bagian dari cerita yang lebih besar tentang hubungan manusia dengan lingkungan. Pameran ini menjadi jembatan yang menghubungkan pendidikan lingkungan dengan seni. Mengajarkan siswa bahwa setiap tindakan mereka memiliki makna dan dampakbagi lingkungan sekitar.
Langkah Kerja Pembuatan Topeng:
1. Siapkan bahan-bahan: Â cetakan wajah, kertas bekas, bungkus makanan bekas, lem, cat, kain perca, dan alat-alat seperti gunting, cutter, dan kuas.
2. Bentuk bahan-bahan limbah menjadi bentuk wajah yang diinginkan.
3. Lapisi bentuk wajah dengan lem, kemudian kertas-kertas bekas secara berlapis, Â dapat juga ditambahkan semen putih untuk memperkuat strukturnya.
4. Hiasi topeng dengan cat atau kain perca sesuai dengan kreasi masing-masing.
5. Tunggu hingga lem/semen kering dan topeng siap untuk digunakan.
Kreativitas, pendidikan, dan kepedulian lingkungan dapat berjalan beriringan, memberikan dampak positif yang luas. Melalui proyek pembuatan topeng dari limbah kertas ini, siswa tidak hanya belajar tentang pentingnya daur ulang dan pengurangan limbah. Tetapi juga mendapatkan kepuasan dari proses kreatif yang penuh makna.Â
Ini menjadi bukti  bahwa pendidikan dapat diimplementasikan dengan cara  inovatif dan menginspirasi. Semoga kegiatan ini terus mendorong siswa untuk berpikir kritis dan bertindak nyata dalam menjaga lingkungan. Setiap langkah kecil mereka memiliki potensi untuk membawa perubahan besar bagi masa depan planet kita.Â
Apakah kita siap untuk memanfaatkan kreativitas  dalam menjaga lingkungan dan membuat perubahan nyata bagi masa depan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H