Mohon tunggu...
Sri Sutrianti
Sri Sutrianti Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP

tertarik belajar menulis sebagai upaya ekspresif terapi.

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Saparua, Kisah Musik, Emosi dan Transformasi

26 Mei 2024   07:15 Diperbarui: 26 Mei 2024   08:43 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Hari belum terlalu siang saat itu, sekitar jam 09 pagi. Saya menonton musik di Youtube. Satu band underground yang sedang konser di GOR Saparua kala itu. Tiba- tiba saya rindu ada di dekat gedung itu. GOR Saparua.  Saya buru-buru mandi. Berkemas. Menuju Saparua!.

Melihat gedung ini dari jauh menghubungkan saya dengan memori masa lalu. Masa remaja bahkan mungkin dewasa awal. Menikmati hingar bingarnya musik yang pecah dari gedung ini.  Betul kata Mang Eben (alm.) gedung ini memiliki energi dan roh yang kuat. Tak terbantahkan.  Amigdala saya mulai menyala. Dada saya bergetar dan membakar Hipotalamus. Saya merasakan suara yang beresonansi dari gedung ini. Tak terasa air mata tumpah di depan Saparua. Ada keajaiban kehidupan yang mengalir. Sebuah ingatan bahwa kita hidup, merasakan, dan terhubung dengan dunia di sekitar kita. Masa lalu dan kini. Tapi ini adalah momen ajaib yang melegakan. Sungguh!

GOR Saparua merupakan sebuah tempat dengan nilai historis yang begitu mendalam bagi komunitas musik  terutama musik underground Bandung. Di sinilah salah satu tempat lahirnya semangat dan militansi dari penggiat komunitas musik  di Bandung. Dari berbagai genre musik, kalangan dan usia, semuanya bercampur baur. Hingga hari ini Bandung merupakan salah satu "surga" bagi komunitas musik di Indonesia.

"Sejarahnya panjang banget, dari 1900-an dia (Saparua) sudah dipakai tempat untuk bazar event tahunan yang digelar oleh pemerintah Hindia Belanda sebagai tempat untuk memperdagangkan komoditas dari Hindia Belanda," kata Kimung saat berbincang dengan detik Jabar.(Sepenggal Sejarah GOR Saparua, Panggung 'Sakral' Band Cadas ...)


GOR Saparua didirikan pada 1961 sebagai tambahan fasilitas untuk penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Jawa Barat. Fungsi awalnya hanya untuk olahraga bulutangkis, basket dan voli. Ketika awal dibangun, arsitekturnya menggunakan gaya jengki, yaitu suatu gaya arsitektur khas Indonesia yang terpengaruh Amerika. Gaya jengki ini muncul tahun 1950-an dan menjadi tren sampai 1970-an. Gaya arsitektur ini secara bertahap dirombak menjadi gaya arsitektur modern biasa seperti yang terlihat sekarang.
GOR Saparua, memiliki kisah yang penuh warna dalam sejarah musik dan budaya kota ini. Dibangun pada era kolonial Belanda. GOR Saparua awalnya difungsikan sebagai fasilitas olahraga. Namun, seiring berjalannya waktu, gedung ini menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa penting yang membentuk lanskap budaya dan musik Bandung.


"Kini, bangunan tersebut sudah ditetapkan sebagai situs cagar budaya berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2018. "Saparua 1 dari 1.700 bangunan cagar budaya. Angka ini bisa dibilang terbanyak, karena di kota lain ada yang puluhan," kata Ridwan.(Gedung Saparua, Saksi Sejarah Pergerakan Kolektif Anak Muda ...)


Keangkuhan dan arogansi merupakan hal yang mampu menghancurkan banyak hal dalam setiap sendi kehidupan. semoga ini tidak terjadi untuk GOR Saparua ini.


Eksplorasi ilmiah dan estetis terhadap sejarah Gedung Olahraga Saparua mengungkapkan kompleksitas warisan budaya dan arsitektur di Indonesia. Dari desainnya yang elegan hingga peran pentingnya dalam olahraga dan kebudayaan, gedung ini tidak hanya menjadi bangunan fisik, tetapi juga cerminan dari nilai-nilai historis dan identitas kolektif masyarakat. Melalui pemahaman yang mendalam tentang sejarahnya, Gedung Olahraga Saparua terus menjadi bagian tak terpisahkan dari narasi perjalanan Indonesia.


Love BANDUNG!


Love GOR SAPARUA!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun