Mohon tunggu...
Sri Sutrianti
Sri Sutrianti Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA SMP

tertarik belajar menulis sebagai upaya ekspresif terapi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

A N I T Y A

12 Mei 2024   10:00 Diperbarui: 12 Mei 2024   10:05 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

A N I T Y A


Pernahkah kamu membayangkan suatu saat  tiba-tiba  didera derita panjang?   

Ginjalmu membengkak, simpul sarafmu terhambat

kemudian satu persatu organ tubuhmu; Rahim, Ovarium, Tuba fallopi dan Kelenjar Tiroidmu 

dikerat menyertai vonis kematian yang semakin mendekat?  

Itu bagaikan ratapan musim gugur yang mencemaskan, menggelisahkan, dan menakutkan

laksana badai pawana yang menghancurkan bunga-bunga, layu dan kering lalu mati. 

Namun apa yang aneh dari perpisahan

bukankah itu terjadi berulang?

Repetisi yang selalu terjadi dalam setiap kisah kehidupan

Yaa Karim,limpahi aku kemurahanMu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun