Mohon tunggu...
Sri Suratmi
Sri Suratmi Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Super Buwas

1 Oktober 2018   21:30 Diperbarui: 1 Oktober 2018   21:55 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dok. Pribadi

Budi -Buwas- Waseso tampaknya adalah seorang manusia multitalenta serba dipercaya. Beberapa tahun lalu, ia dikenal sebagai polisi yang disegani. Ia memimpin Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri. Jabatan itu ibarat tulang punggung bagi penegakan hukum di Kepolisian Republik Indonesia.

Ketika menjadi Kepala Bareskrim, ia membuat gebrakan dengan menyatakan akan membersihkan pengkhianat-pengkhianat di tubuh Polri. Entah siapa yang dimaksudnya. Namun itu jelas membuat gerah teman-temannya di korps Bhayangkara.

Selepas polemik itu, Buwas ditunjuk sebagai kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Ia muncul dengan ide penjara khusus pengedar narkoba dan mengumpankan penjahat narkoba kepada buaya.

Usai pensiun di karir penegakan hukum, ia masih dapat tempat terhormat sebagai Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik. Sebagai pimpinan lembaga penyangga ketahanan pangan Indonesia, ia malah membuka front dengan Menteri Perdagangan dan Menteri Koordinator bidang Perekonomian. Ia juga muncul dengan usulan berani. Menolak impor beras, meski kenyataannya ia malah minta perpanjangan ijin impor dari Kementerian Perdagangan.

Gebrakan Buwas tidak berhenti sampai di situ. Minggu lalu, ia juga terpilih menjadi ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Kini ia akan mengenakan baju coklat khas Pramuka, dan dipanggil dengan julukan 'kak' Buwas.

Sebagai ketua Kwarnas Pramuka, ia tentu akan menjadi panutan para kader muda di seluruh Indonesia. Tapi dari caranya masuk ke kepengurusan Pramuka kemarin, sepertinya sudah tidak layak ditiru. Beredar informasi, pemilihan ketua Kwarnas Pramuka kemarin diwarnai dengan intervensi dan intimidasi. Selain itu, baru kali kemarin juga terjadi voting untuk menentukan ketua Kwarnas. Itu mengindikasikan, memang terjadi persaingan yang 'terlalu' ketat di tubuh kepemimpinan Pramuka saat ini. (wartakota.tribunnews.com)

Baru saja dipercaya memimpin gerakan Pramuka, Buwas pun sudah muncul dengan wacana yang bikin terbelalak mata. Ia ingin agar Pramuka menjadi agen Bulog di daerah. Bayangkan, para pramuka berjualan beras di lingkungan mereka. Sepertinya, ide Buwas kali ini terlalu inovatif. Seperti yang pernah ia cetuskan di jabatan-jabatannya terdahulu. (Tempo.co). 

Mungkin karena ia "terlalu inovatif" dan bahkan cenderung ekstrim, mulai muncul suara-suara yang memintanya mundur. Baik itu dari Kwarnas Pramuka, atau dari posisi Dirut Bulog. Semoga setelah dipercaya sebagai ketua Kwarnas Pramuka, tidak ada lagi yang Buwas ajak berkelahi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun