Mohon tunggu...
SRI SUPARTI
SRI SUPARTI Mohon Tunggu... Guru - Guru TK

Guru TK yang sedang belajar dan mengajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Bermain Balok Pada Anak Usia 5-6 Tahun

2 Maret 2024   14:48 Diperbarui: 2 Maret 2024   15:18 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usia 5-6 tahun merupakan masa dimana anak ingin mencoba berbagai hal. Oleh karena itu sangat perlu memberikan stimulasi pada anak karena pada masa ini anak menerima berbagai hal yang diberikan oleh orang dewasa disekitarnya.

 Memberikan stimulasi yang tepat dapat memudahkan anak menggunakan berbagai inderanya untuk mencatat berbagai hal. Nurlaili (2019) menjelaskan bahwa keterampilan motorik halus mengacu pada kemampuan anak dalam menggunakan jari-jarinya dengan presisi dan koordinasi tangan dengan mata. 

Di sisi lain, Lathipah Hasanah dkk (2018) menggambarkan geometri sebagai konsep matematika yang umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Geometri berfungsi sebagai aspek fundamental matematika dan pertumbuhan kognitif. Disarankan agar anak dikenalkan geometri melalui kegiatan yang menyenangkan, misalnya bermain. 

Anak-anak dapat mengembangkan keterampilan motorik halusnya dengan berbagai cara, seperti bermain balok satuan. Balok-balok ini merupakan potongan kayu polos yang mempunyai ketebalan yang sama dan dua kali panjang satu unit balok. 

Dengan penjelasan diatas penulis memilih untuk membahas mengenai kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan bermain balok dikarenakan penulis berharap dapat membantu anak untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi perubahan zaman di dalam kehidupan yang terus berkembang, melalui berbagai latihan dasar anak memiliki pemikiran logis, kritis, dan rasional.

Dalam sesi bermain balok, ada tahapan tertentu yang perlu diikuti oleh guru. Ini termasuk fase pembukaan, inti, dan penutupan. Pada tahap pembukaan, guru memperkenalkan topik seperti matematika geometri dalam kegiatan bermain balok kepada anak-anak. 

Setelah itu, guru dan anak mendiskusikan rencana kegiatan. Selanjutnya guru menetapkan peraturan yang akan disepakati oleh anak-anak untuk sesi bermain balok. 

Taman Kanak-kanak berfungsi sebagai ruang di mana anak-anak dapat meningkatkan keterampilan sosialnya melalui bermain, mengembangkan kemampuan kognitif, dan diperkenalkan dengan konsep dasar geometri. Bermain dipandang sebagai aktivitas yang menarik dan memberi energi bagi anak-anak, memotivasi mereka untuk belajar. 

Dengan memasukkan pengalaman yang menyenangkan dan interaktif, diharapkan taman kanak-kanak dapat secara efektif mendukung peningkatan keterampilan geometri anak usia 5-6 tahun. 

Pada tahap perkembangan ini, kemampuan kognitif anak sedang bertransisi ke fase pra-operasional, dimana pemikiran simbolik menjadi menonjol. Hal ini terlihat dari kemampuan mereka untuk memvisualisasikan objek dan bentuk secara mental, bahkan ketika mereka tidak hadir secara fisik. 

Memanfaatkan aktivitas seperti bermain balok dapat menawarkan pendekatan yang menyenangkan namun mendidik dalam memperkenalkan geometri kepada pelajar muda.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Pada kenyataannya, ditemukan bahwa pendekatan yang dilakukan orang tua atau pendidik di lingkungan anak untuk meningkatkan keterampilan motorik masih kurang beragam dan menarik, sehingga menimbulkan pengalaman yang monoton dan tidak menarik bagi anak. 

Akibatnya, kemajuan dalam pengembangan keterampilan motorik halus anak tidak seefektif yang diharapkan. Keterbatasan kemampuan motorik halus anak diwujudkan dalam berbagai tantangan, seperti kesulitan mengikuti instruksi, kebosanan dengan tugas yang diberikan, perilaku mengganggu di kelas, seringnya gangguan, keengganan menyelesaikan tugas, dan ketergantungan pada guru untuk meminta bantuan. 

Selain itu, guru cenderung kurang memanfaatkan sumber daya media dan sering memberikan tugas berulang yang tidak secara efektif meningkatkan keterampilan motorik halus anak. 

Dalam skenario ini, peneliti bertujuan untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak Taman Kanak-kanak kelompok B dengan menerapkan pendekatan pembelajaran menyenangkan menggunakan unit balok. Dengan memanfaatkan unit blok, terdapat potensi untuk meningkatkan kreativitas anak usia dini pada pendidikan anak usia dini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun