PENDIDIKAN MENURUT KI HAJAH DEWANTARAÂ
Pendidikan adalah Menuntun Dalam proses 'menuntun' anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai 'pamong' dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang 'pamong' dapat memberikan 'tuntunan' agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar. Pendidikan menghamba pada murid Pendidikan yang menghamba pada anak menekankan pada minat, kebutuhan dan kemampuan anak, menghadirkan model dan metode belajar yang sesuai dengan kebutuhan anak/murid Guru ibarat petani Sekolah ibarat lahan/tanah dan murid ibarat benih. Petani hanya bisa menuntun tumbuhnya benih dan merawatnya Budaya Positif
Budaya Positif adalah Nilai - Nilai, keyakinan - keyakinan dan kebiasaan - kebiasaan disekolah yang berpihak pada murid agar murid dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat dan bertanggungjawab Budaya positif merupakan perwujudan dari nilai-nilai atau keyakinan universal yang diterapkan di sekolah. Budaya Positif di sekolah tidak dapat diciptakan secara instan, dalam penerapan budaya positif di sekolah diperlukan tuntunan dan tauladan dari seorang guru.
Dimensi Budaya Positif:
1. Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal
2. Teori Motivasi, Hukuman, dan Penghargaan, restitusi
3. Keyakinan kelas
4. Kebutuhan Dasar Manusia & Dunia Berkualitas
5. 5 Posisi Kontrol
6. Segitiga Restitusi
1.) Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal
Ketika mendengar kata "disiplin", apa yang terbayang di benak Anda? Â Kebanyakan orang akan menghubungkan kata disiplin dengan tata tertib, teratur, dan kepatuhan pada peraturan.Kata "disiplin" juga sering dihubungkan dengan hukuman bagi yang melanggarnya, padahal itu sungguh berbeda, karena belajar tentang disiplin positif tidak harus dengan memberi hukuman, justru itu adalah salah satu alternatif terakhir dan kalau perlu tidak digunakan sama sekali.Â
2.) Teori Motivasi Perilaku Manusia
Motivasi perilaku manusia berasal dari Motivasi Eksternal, yaitu motivasi/keinginan untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman, motivasi eksternal yaitu keinginan untuk mendapatkan imbalan dari orang lain, dan motivasi internal, yaitu keinginan untuk menghargai diri sendiri.
3.) Keyakinan kelas
Keyakinan Kelas merupakan metode untuk menimbulkan kembali disiplin positif yang didasari oleh motivasi dari dalam diri. Implementasi keyakinan kelas dilatarbelakangi, bahwa di temukannya beberapa murid yang masih di ingatkan untuk melakukan tindakan kebaikan/kedisiplinan
4.) Kebutuhan Dasar Manusia & Dunia Berkualitas
a. Bertahan hidup; Kebutuhan bertahan hidup (survival) adalah kebutuhan yang bersifat fisiologis untuk bertahan hidup misalnya kesehatan, rumah, dan makanan. Kebutuhan biologis sebagai bagian dari proses reproduksi termasuk kebutuhan untuk tetap bertahan hidup. Komponenpsikologis pada kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan perasaan aman.
b. Kasih sayang, Kebutuhan untuk disayangi dan diterima meliputi kebutuhan akan hubungan dan koneksi sosial, kebutuhan untuk memberi dan menerima kasih sayang dankebutuhan untuk merasa menjadi bagian dari suatu kelompok. Kebutuhan ini juga meliputi keinginan untuk tetap terhubung dengan orang lain, seperti teman, keluarga, pasangan hidup, teman kerja, binatang peliharaan, dan kelompok dimana kita tergabung.
c. Penguasaan; Kebutuhan ini berhubungan dengan kekuatan untuk mencapai sesuatu, menjadi kompeten, menjadi terampil, diakui atas prestasi dan keterampilan kita, didengarkan dan memiliki rasa harga diri. Kebutuhan ini meliputi keinginan untuk dianggap berharga, bisa membuat perbedaan, bisa membuat pencapaian, kompeten, diakui, dihormati. Ini meliputi self esteem, dan keinginan untuk meninggalkan pengaruh.Â
d. Penguasaan; Kebutuhan untuk bebas adalah kebutuhan akan kemandirian, otonomi, memiliki pilihan dan mampu mengendalikan arah hidup seseorang. Anak-anak dengan kebutuhan kebebasan yang tinggi menginginkan pilihan, mereka perlu banyak bergerak, suka mencoba-coba, tidak terlalu terpengaruh orang lain dan senang mencoba hal baru dan menarik.Â
e. Kesenangan; Kebutuhan akan kesenangan adalah kebutuhan untuk mencari kesenangan, bermain, dan tertawa. Bayangkan hidup tanpa kenikmatan apa pun, betapa menyedihkan. Glasser menghubungkan kebutuhan akan kesenangan dengan belajar. Semua hewan dengan tingkat intelegensi tinggi (anjing, lumba-lumba, primata, dll) bermain. Saat mereka bermain, mereka mempelajari keterampilan hidup yang penting. Manusia tidak berbeda.Â
5.) 5 Posisi Kontrol
1. Penghukum
2. Pembuat Merasa Bersalah
3. Teman
4. Pemantau, dan
5. Managerial
6.) Segitiga Restitusi
Salah satu cara untuk memperbaiki diri agar terwujud disiplin diri dapat dilakukan melaui segitiga restitusi. Segitiga restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi peserta didik untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat (Gossen; 2004). 3 Langkah dalam segitiga restitusi, antara lain; Menstabilkan Identitas, Validasi tindakan yang Salah, dan Menanyakan keyakinan (Seek the Belief)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI