Mohon tunggu...
Sri Sulastri
Sri Sulastri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa saat ini sudah berada di semester 2

Hobi saya baca komik, saya suka nonton konten creator yang menceritakan kisah horor seseorang di dunia nyata

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dasar-dasar Pemasaran

22 Maret 2024   10:43 Diperbarui: 22 Maret 2024   10:57 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keterbatasan E-marketing, Siklus E-advertising,

Perencanaan E-advertising.

Apa saja konsep konsep dasar pemasaran 

Perusahaan menjalani proses manajemen dalam mengembangkan perencanaan pemasaran. Perusahaan perlu memahami posisinya di tengah percaturan persaingan yang semakin keras. Perencanaan pemasaran adalah hal yang penting untuk setiap operasi yang bertujuan untuk mengefisienkan dan mengefektifkan pemasaran suatu produk atau layanan. Tujuan dari penulisan ini adalah 1) untuk mengetahui konsep perencanaan pemasaran. 2) untuk mengetahui arti penting perencanaan pemasaran. 3) untuk mengetahui proses perencaan pemasaran. 4) untuk mengetahui hubungan antara perencanaan pemasaran dengan perencanaan perusahaan. Perencanaan pemasaran diperlukan untuk mengatasi meningkatnya tekanan kompetisi, kompleksitas lingkungan, dan cepatnya perubahan teknologi. Terdapat dua pembagian umum perencanaan pemasaran yaitu perencanaan pemasaran untuk produk baru dan perencanaan pemasaran tahunan. Perencanaan pemasaran memberi gambaran pembagian tanggung jawab, tugas, dan pengaturan jadwal kegiatan. Strategi dalam perencanaan pemasaran harus diimplementasikan. Penjadwalan dan pembagian tanggung jawab sangat penting. Perencanaan pemasaran memberi struktur/outline yang jelas mengenai pembagian tanggung jawab agar strategi berdampak maksimal terhadap keseluruhan perencanaan.

Duplicate ArticleProcessingParaphrasing SuggestionsUnique Article

Bagaimana bisa manajemen pemasaran berubah 

Dari sudut pandang manajerial, pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan menghantarkan nilai kepada pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemegang kepentingannya. Manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran serta meraih, mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan melalui penciptaan, penghantaran, dan pengomunikasikan nilai pelanggan yang unggul. Pemasar terampil dalam mengelola permintaan: mereka berusaha mempengaruhi tingkat, waktu, dan komposisi permintaan. Pemasar terlibat dalam memasarkan berbagai jenis entitas: barang, jasa, acara, pengalaman, orang, tempat, hak kepemilikian/property, organisasi, informasi, dan ide. Mereka juga beroperasi di empat pasar yang berbeda: konsumen, bisnis, international, dan nirlaba.

Apa saja tugas yang diperlukan untuk manajemen pemasaran 

Pemasaran pada dasarnya adalah tentang komunikasi. Sejak produk dirancang dan dikemas, hingga penyebaran informasi produk kepada masyarakat luas, tidak terlepas dari komunikasi. Dari sekian banyak peranan komunikasi, menggeser "kebutuhan" menjadi "keinginan" adalah peran krusial komunikasi dalam pemasaran. Ketika muncul ide bisnis baru, timbul pertanyaan apakah produk yang hendak dipasarkan masih dibutuhkan masyarakat? Seandainya masyarakat tidak terlalu membutuhkan atau kurang membutuhkan, apakah lantas ide tersebut berhenti begitu saja? Jawabannya: Tidak selalu, sebab peluang pasar tidaklah selalu berhubungan dengan kebutuhan (need). Begawan pemasaran dunia, Philip Kotler, menyatakan dewasa ini orang mengonsumsi sesuatu bukan karena kebutuhan, melainkan karena imajinasi bahwa dirinya merasa membutuhkan. Lantas bagaimana menciptakan imajinasi "kebutuhan" tersebut? Salah satunya melalui terpaan informasi kepada masyarakat. Transformasi informasi dengan kecepatan dan kelipatan yang meningkat puluhan bahkan ratusan kali menyebabkan individu mengalami gegar informasi. Hingga akhirnya masyarakat tidak menyadari bahwa sikap, pikiran, selera, preferensi terhadap sesuatu telah dikendalikan, dan menciptakan pola konsumsi yang tidak lagi berdasarkan kebutuhan, melainkan berdasarkan keinginan (desires).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun