Mohon tunggu...
Sri Sugiastuti
Sri Sugiastuti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang Pegiat Literasi Nusantara Pendiri PMA Literasi Istikamah, bersinergi dengan PGRI dan Guru di seluruh Nusantara yang memiliki passion Menulis dan pemerhati pendidikan di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Septi dan Bayinya

1 Januari 2023   07:01 Diperbarui: 1 Januari 2023   07:29 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sudah ada yang pesan lebih awal Bu, orang Salatiga." jelas Mba Nduk

"Kok Mak Lasmi, sebagai ibunya tenang banget ya? Di kampung juga adem ayem aja" Lanjut Bu Kanjeng 

" Tenang piye...? Sudah menyebar Bu, kalau Septi hamil tanpa jelas siapa yang menghamili. Dia menjalani operasi cecar dan bayinya laki-laki sudah ada yang pesan." Lanjut Mba Nduk.

"Astaqfirullalazim " Bu Kanjeng tidak bisa berbuat apa-apa dengan kasus Septi dan Bayinya. Sementara Bu Kanjeng juga tidak bisa menduga apa yang dirasakan Mak Laksmi sebagai seorang ibu juga seorang janda yang mengandalkan biaya hidupnya dari rongsok yang dicari pagi hari sambil jalan sehat.

Peristiwa yang dialami Septi dan Bayinya menurut Bu Kanjeng ini PR besar buat warga dan lingkungan. Bagaimana status anak itu. Bagaimana tanggung jawab dari pria yang menghamili Septi di luar nikah. Yang Bu Kanjeng heran, Septi begitu tenang menatap dunia . Seakan baik- baik saja.

Semoga di luar sana tidak ada kasus serupa yang menjadi aib sekaligus jadi penyakit masyarakat.

Bu Kanjeng ingin segera bertanya dengan Mak Laksmi. Nah itu sudah terdengar suara sapu Mak Lasmi yang sedang menyapu halaman. Sebentar lagi kisah versi Mak Lasmi pasti lebih akurat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun