Mohon tunggu...
Sri Sugiastuti
Sri Sugiastuti Mohon Tunggu... -

Saya seorang Muslimah, pemilik http//astutiana.blogspot.com.Nenek dari 3 orang cucu, mengajar di SMK Swasta Surakarta. Punya passion menulis dan berbagi kisah hidayah dari orang-orang yang ada di sekitar saya. Tidak ada kata terlambat dalam belajar, dan amat sangat berharap mendapat kemudahan dalam menggapai ridha Allah. Mempunyai moto bahwa “Hidup adalah berjuang untuk taat pada aturan Allah sampai ajal menjemput” Punya obsesi berdakwah lewat tulisan. Kontak person 085728304241 atau akun fb. http://www.facebook.com/astutiana.sugiastuti. twitter@astutianaM ...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ngudar Roso Ala Pak Kanjeng

18 Agustus 2011   05:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:40 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat wajah Nazaruddin ketika dijenguk teman teman anggota DPR, koq jadi melas ya. Apalagi mengikuti kisah penangkapannya yang pakai diborgol dan perjalanan pulangnya yang memakan waktu hampir dua hari dua malam.( Kasian deh luu…). Tapi apakah kejadian ini bisa jadi pelajaran bagi orang yang sudah menjalankan korupsi atau yang mau coba coba korupsi ya. Atau mungkin bisa dijadikan efek jera untuk orang orang yang pernah kena kasus korupsi. Entahlah semua gelap.

Gambar pinjam Mbah Google

Dibanding dengan Negara lain,hukuman untuk para koruptor di Indonesia memang sangat ringan, mungkin orang Indonesia memang pemaaf dan mudah melupakan hal hal yang pernah terjadi. Masih ingat Eddy Tanzil, Nurdin Halid, Tommy Soeharto, dan masih banyak sederet nama lainnya. Rasanya mereka sudah dimaafkan dan masyarakat bisa menerimanya dengan tangan terbuka.

Coba kita bandingkan dengan hukuman untuk koruptor di Negara lain. Ngga ada apa apanya. Makanya koruptor di negeri ini berlomba lomba dan kalau perlu berjemaah,menggurita, kesana kemari ,amati saja yang ada di sector perhubungan dan pendidikan dan yang paling parah main mainnya dengan Anggaran Negara. Wah semakin banyak yang terlibat.

KPK ujiannya cukup berat nich.Bisa tidak buktikan pada rakyat bahwa yang hak dan yang bathil ngga sama. Jangan bibuat abu abu dunk. Tuh Nazaruddin ngajak nego. Lah koq enak bener. Jangan buat rakyat curiga dengan tindakan tindakan KPK yang  mengarah rakyat jadi berasumsi  " Jangan jangan memang benar apa yang dikicaukan Nazaruddin"

Mau lihat seperti apa hukuman untuk para koruptor di Luar negeri ada dihttp://mau-tapi-malu.blogspot.com/2010/11/serem-hukuman-koruptor-di-cina.html. Seandainya kasus Nazaruddin yang melibatkan banyak elite politik dan orang orang yang punya peran di pemerintahan itu diberlakuakn hukuman yang ada di negara China, mereka jera ngga yaaa???? Sekedar ngudar roso sebagai rakyat kecil yang selalu prihatin dengan sepak terjang oknum negara yang tidak bertanggung jawab yang bisanya memperkaya diri sendiri dan golongannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun