Mohon tunggu...
Sri Sugiastuti
Sri Sugiastuti Mohon Tunggu... -

Saya seorang Muslimah, pemilik http//astutiana.blogspot.com.Nenek dari 3 orang cucu, mengajar di SMK Swasta Surakarta. Punya passion menulis dan berbagi kisah hidayah dari orang-orang yang ada di sekitar saya. Tidak ada kata terlambat dalam belajar, dan amat sangat berharap mendapat kemudahan dalam menggapai ridha Allah. Mempunyai moto bahwa “Hidup adalah berjuang untuk taat pada aturan Allah sampai ajal menjemput” Punya obsesi berdakwah lewat tulisan. Kontak person 085728304241 atau akun fb. http://www.facebook.com/astutiana.sugiastuti. twitter@astutianaM ...

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Manusia Punya Prioritas untuk Memohon Kepada-Nya

15 Desember 2011   22:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:12 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AFurqon 25:15-20

Ayat 15 dan 16 Di dalam ayat ini Allah mengingatkan kita untuk berpikir dan memilih Surga atau Neraka yang akan kekal selamanya. Surga adalah balasan bagi orang yang bertaqwa, tempat kembali yang baik. Renungkan pula bahwa di dunia ini tidak semua keinginan manusia terkabul, sedang di surga apa yang diinginkan pasti ada, tidak ada lagi usaha dan jerih payah untuk mendapatkannya, karena semuanya sudah tersedia. Masalah mau percaya atau tidak kembali kepada hatinya.

Dalam Al Quran Surga digambarkan dengan segala sesuatu yang indah agar manusia bisa membayangkan padahal keadaannya bisa saja lebihindah dari yangdibayangkan saat ini, ada buah buahan,emas, mutiara, bidadari, perak, dan sungai sungai juga tempat tinggal yang abadi. Itulah janji Allah dan kita berhak memohon kepadanya. Kita punya prioritas dan hak untuk meminta kepadaNYA. Karena memang kepada Dialah kita sebaiknya memohon.

Ayat 17 dan 18. Setelah kematian mereka dikumpulkan di padang masyar. Lalu bagi mereka yang menyembah selain Allah, barang atau benda benda yang disembahpun menjadi saksi dan Allah berkata: “ Apakah kamu yang menyesatkan hambaKu? Atau apakah mereka yang tersesat dari jalanKu?

Akhirnya apa yang pernah disembahnya itu menjawab: “ Tidak pantas bagi kami menyembah selain Allah, bicara saja kami tidak bisa, dan kami patuh koq padaMu ya Allah. Mereka saja yang menciptakan thougut thougut di hati mereka sehingga mereka sibuk dengan jabatannya, sibuk dengan segala urusan dunia yang dalam mencarinya menghalalkan segala cara sehingga lalai mengingatMu. Mereka hanya mengejar kenikmatan yang semu, kelak mereka akan binasa dan menyesalinya.

Ayat 19 dan 20. Terkandung makna bahwa setan, atau apa yang dulu pernah disembahnya selain Allah telah ingkar membohongi mereka. Maka tak seorang pun dapat menolong mereka kelak. Barang siapa yang telah berbuat zalim, mengejar hawa nafsunya maka akan datang azab yang akan menimpanya. Di akherat kelak manusia “ tnggal terima hasil koq” dari apa yang pernah mereka perbuat. Jangan jangan heran bila kelak ada pertanyaan “ Koq kamu ada disini?(neraka) Memang dulu tidak pernah diingatkan, tidak pernah mencari tahu mana jalan yang benar? “

Maka sadarilah bahwa mencampuradukkan kebaikan dan keburukan akan menjadikan kita manusia yang bangkrut kelak dihadapan Allah. Kata Nabi Muhammad orang yang bangkrut ituadalah orang yang menghadap Allah d engan membawa pahala yang banyak tapi juga menggunungnya dosa dosa mereka, sehinggaorang itu akhirnya bangkrut.

Mengapa manusia diberi hawa nafsu yang begitu besar? Memang Allah menguji kita, maukah dan mampukah kita bersabar?Maukah kita berpikir dan memilih apa yang sudah diingatkan, ditunjukkan dan dijelaskan dengan gambling di dalam Al Quran dan As Sunnah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun