Tiada hari tanpa kekerasan. Itulah fenomena yang sering ditampilkan dalam berita di chanel chanel TV kita. Keadaan ini sungguh memprihatinkan. Kasus kekerasan terus bergerak merangkak dan menggerus budaya luhur bangsa timur budaya kelembutan hati. Indahnya hidup berhati santun,penuh etika yang baik, menyejukkan dan memilikiki sikap mulia sedikit demi sedikit bergeser ke arah kekerasan yang meresahkan.
Pic pinjam Mbah Google
Allah SWT telah menggambarkan berbagai macam penyebab, baik yang nampak maupun tersembunyi yang mengaibatkan manusia berhati kaku, kasar dan bahkan berhati batu, kehilangan kesabaran, dan begitu arogan sebagaimana firman-firman Allah yang artinya:
Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina (QS. 68:10)yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah, (QS. 68:11) yang sangat enggan berbuat baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa, (QS. 68:12) yang kaku kasar, selain dari itu, yang terkenal kejahatannya, (QS. 68:13) karena dia mempunyai (banyak) harta dan anak. (QS. 68:14) Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata:”(Ini adalah) dongeng-dongengan orang-orang dahulu kala”. (QS. 68:15) )
Ini bukti bahwa mereka zalim dan mendustakan ayat ayat Al Qur’an, berbuat kasar, menyebar fitnah, silau dengan kesenangan dunia yang menipu, senang berbuat maksiat dan selalu berlumuran dosa. Mereka begitu mudah terlena dengan godaan setan dan hawa nafsunya.
Diantara penyebab manusia menjadi manusia yang kaku dan kasar serta kejam dapat segera diketahui, yaitu manusia telah melazimi perbuatan dosa dan kejahatan, dan merasa puas dan bangga diri dengan segala apa yang dimiliki, baik berupa harta dan kekuatan. Untuk dibangga-banggakan dalam kehidupan di dunia tanpa mau mengenal kehidupan akherat. Dalam ayat yang lain Allah berfirman yang artinya . Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, syaitanpun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimaksud oleh syaitan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, (QS. 22:52)agar Dia menjadikan apa yang dimaksudkan oleh syaitan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang kasar hatinya. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu, benar-benar dalam permusuhan yang sangat, (QS. 22:53) dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya al-Qur’an itulah yang hak dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus. (QS. 22:54) ) . Allah menjelaskan bahwa hati-hati manusia yang masih menyenangi perbuatan dosa dan kejahatan sebagai hati yang kasar, hati yang penuh dengan gejolak permusuhan. Orang-orang yang masih suka tenggelam dalam kelezatan perbuatan dosa dan kejahatan, maka akan berakibat didalam hatinya dipenuhi dengan bisikan-bisikan jahat, bisikan bisikan kotor dan bisikan-bisikan yang mengajak kepada permusuhan. Perbuatan dosa menjadikan syaitan dapat masuk dan menguasai hati manusia. Dan kemudian membisikkan kepada manusia tentang kegundahan, kekecewaan, ketidakpuasan, kejengkelan, dan bahkan menuju kepada permusuhan dan pertikaian. Kelembutan, ketenangan, kedamaian dan kebahagiaan hati adalah sesuatu nikmat Allah yang sangat tinggi dan mulia, namun nikmat-nikmat tersebut bisa tercabut dan rusak serta berubah menjadi siksa, baik siksa hati atau siksa phisik. Penyebab tercabutkan nikmat-nikmat hati adalah disebabkan oleh perbuatan durhaka dan perbuatan-perbuatan dosa yang terus menerus dilakukan. Jaman kini, zaman informasi global, banyak sekali perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT telah disebar dengan bebas tanpa batas, siapapun yang tidak memahami kebenaran, pasti menyenangi dengan perbuatan-perbuatan dosa tersebut, karena memang perbuatan tersebut terpulas sebagai perbuatan yang menyenangkan dan enak untuk dinikmati, baik secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan. Wallahu a’lam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H