Ahad kemaren Bu Kanjeng dan Pak Kanjeng berkunjung ke Jakarta. Tujuan utamanya silahturahmi sekaligus mau bernostalgia. Maklum masa kecil samapai lulus SMA Bu Kanjeng di Jakarta. Kebetulan saat ini di jakarta sedang ada EXPO akbar, sebagai acara tahunan memperingati HUT Jakarta. Lokasinya di bekas Bandara Kemayoran, sekarang dikenal dengan PRJ dulu namanya Jakarta Fair yang di gelar di sekitar Monas. Selagi ada di Jakarta Bu Kanjeng dan Pak Kanjeng menyempatkan datang ke PRJ. Pelaksananya adalah PTJIEXPO. Untuk menghindari macet Bu Kanjeng naik KRL ekonomi dari Stasiun Ps Minggu Baru dan turun di Juanda. dari Juanda ke Kemayoran naik taksi, turun di Pintu 2. Ternyata harga tiketnya cukup mahal, dan bertinggkat. awal ketika baru buka harga tiket RP.15.000,- Sedang tanggal 20 juni 2011, haga tiket Rp. 20.000,-. dan tgal 29 sampai penutupan harga tiket jadi Rp.25.000,-. Pintar juga EO PRJ tahun ini. Ketika antri beli tiket sudah terlihat kesibukan di setiap loket penjualan. Rata rata satu orang membeli 10 sampai 15 tiket.Mereka anak anak muda berkaos hitam. Bu Kanjeng sambil menunggu antrian melihat loket yang ada di sebelah kirinya dan nampak kosong, ternyata loket itu diperuntukkan bagi TNI dan Lansia. Maka Bu Kanjeng pun mendekati loket tersebut dan mencari info, ternyata bermodalkan Fotocopy KTP lansianya Pak Kanjeng dapat tiket gratisan. Wah Bu Kanjeng senangnya mendapat gratisan. Akhirnya kami bisa masuk PRJ dengan tertib, rombongan anak muda berkaos hitam pun semakin banyak. Selidik punya selidik, ternyata malam ini Slank manggung di panggung utama PRJ. Pantas saja pengunjungnya mbudak .karena PT JIExpo selaku penyelenggara berupaya menghidupkan suasana di Jakarta Fair dengan mempersembahkan beragam hiburan sepanjang berlangsungnya event ini. Salah satunya dengan menghadirkan grup band Slank di panggung utama Jakarta Fair. Dari tahun ke tahun, konser yang menghadirkan band beraliran rock dan blues ini selalu dibanjiri oleh penonton. Sama halnya ketika mereka manggung di panggung utama Jakarta Fair, animo pengunjung yang ingin menyaksikan saat-saat panggung utama diguncang oleh Slank sangatlah tinggi. Kebanyakan dari mereka merupakan “Slankers”, sebutan bagi para penggemar Slank, yang rela berbondong-bodong datang dari berbagai penjuru Jakarta, bahkan ada juga yang dari luar kota, demi menyaksikan penampilan sang idola. Aksi energik band yang sempat menyandang predikat sebagai band termahal ini dapat disaksikan di Jakarta Fair pada Senin malam (20/6). Sama seperti bintang-bintang utama yang telah dihadirkan di panggung utama pada hari-hari sebelumnya, Slank hadir pada giliran terakhir sekitar pukul 22.00 WIB dengan durasi sekitar 90 menit. Selama itu pula, mereka membawakan sekitar 10 lagu http://www.whatzups.net/ Jelas Bu Kanjeng dan Pak Kanjeng tidak bisa menikmati musik tersebut, mereka memilih masuk ke stand stand yang ada di sekitarnya. Pikiran Bu Kanjeng melayang kebeberapa tahun lalu ketika dia masih kecil, terutama dengan kulinernya yaitu kerak telor, arum manis, dan yang paling top markotop ya American Donat, Sedang yang ada di hadapannya saat ini, berbagai produk makanan yang semakin melimpah dari mulai jenis makanan dan minuman yang tradisional sampai yang berisi banyak bahan pengawet dan bahan addative lainnya yang membahayakan tapi dikemas sedemikian rupa dengan iming iming hadiah. Bu Kanjeng juga kangen dengan atraksi orang kate yang menari nari di atas mobil yang mempromosikan salah satu merk baterai yang terkenal saat itu. Tapi yang ada adalah badut badut besar dan lucu yang menawarkan Hape, atau juga nona nona cantik dengan busana minim menawarkan produk produk baru yang cukup memikat, yang memikakt jelas si nona dengan busana minimnya. Tak terasa putar sana sini, malam pun larut dan Group band SLANK pun selesai manggung. Pak Kanjeng dan Bu Kanjeng terjebak di lautan slankers yang memenuhi PRJ malam ini, dari segala penjuru pintu keluar penuh dengan slankers.. Terpaksa mengikuti arus dan berjalan cukup jauh untuk mendapatkan taksi yang bisa mengantarnya pulang . Namanya juga orangtua berada dalam kerumunan manusia seperti itu tentu saja was was dan katar ketir, takut terjadi sesuatu yang membahayakan dirinya atau juga , adanya sesuatu yang bisa memicu kerusuhan, karena sebagian dari mereka ada yang bertelanjang dada, dalam keadaan basah kuyup, ada juga yang didorong dorong temannya karena mabuk. Alhamdulillah sepanjang perjalanan tidak terjadi kerusuhan, mulut Bu kanjeng komat kamit berzikir, dan menahan senyum ketika salah serang slangkers menegurnya " Bu Hajjah habis nonton Slank ya...?"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H