Mohon tunggu...
Sri Sugiastuti
Sri Sugiastuti Mohon Tunggu... -

Saya seorang Muslimah, pemilik http//astutiana.blogspot.com.Nenek dari 3 orang cucu, mengajar di SMK Swasta Surakarta. Punya passion menulis dan berbagi kisah hidayah dari orang-orang yang ada di sekitar saya. Tidak ada kata terlambat dalam belajar, dan amat sangat berharap mendapat kemudahan dalam menggapai ridha Allah. Mempunyai moto bahwa “Hidup adalah berjuang untuk taat pada aturan Allah sampai ajal menjemput” Punya obsesi berdakwah lewat tulisan. Kontak person 085728304241 atau akun fb. http://www.facebook.com/astutiana.sugiastuti. twitter@astutianaM ...

Selanjutnya

Tutup

Humor

Sugih, Mlarat .... Ketika Tokek Berbunyi

15 Juni 2011   06:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:30 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Simbol ini memang warisan dari nenek moyang atau dari mbah buyut secara turun temurun. Padahal binatang itu harganya sangat fenomenal sekali saat ini, Karena diyakini bisa menyembuhkan penyakit HIV. Sehingga tidak seperti dulu, hampir setiap rumah pasti dihuni oleh binatang ini.

Bu kanjeng dan Pak Kanjeng setelah bosan nonton TV yang isinya debat maning debat maning, mereka pilih mematikan TV itu dan leyeh leyeh di teras. Mereka pun ngobrol ngalor ngidul ketika keheningan malam itu terusik dengan terdengarnya suara tokek tokek Pak Kanjeng yang dibudidayakan di kandang khusus di samping rumah.

Kalau bu kanjeng dan Pak Kanjeng berandai andai tokek tokek itu laku ratusan juta, sedang Mbah buyutnya dulu, berandai andainya dengan suara tokek yang berhenti ssuai harapannya yaitu “Sugih”.

Berandai andai  boleh saja. Sekedar menggelorakan semangat hidup.Mau jadi apa besuk, terserah pemilik angan tersebut. Nah, kadang untuk menguatkan keyakinan nasib biasanya orang mencari rujukan. Kalau biasanya kedukun atau orang pintar, mbah buyut cukup dengan bertanya pada tokek.

Ketika tokek lagi asyik bernyanyi ia akan memasang dua simbol kehdupannya. Mlarat sugih mlarat sugih, begitu brulang-ulang tiap jeda nyanyian tokek..”Tekeeek… sugih! tekeeek…mlarat”. Akhirnya iapun menemukan jwbn yang tak mengecewakan dengan mendapatkan akhiran sugih. Gembira dan lega rasanya. Pastilah itu ramalan jitu dari sang tokek buatnya. Namun rupanya rasa lega itu tak begitu lama.Ternyata tokek tersebut belm menyudahi nyanyian, sekedar jeda yang lebh panjang untk mghirup nafas..”.keeeek..”.

Kasian deh mbah buyut, sudah gembira sugih dan bahagia akan tiba ehhhhhhhhhhh, akhiran nyanyian tokek itu tak sesuai dengan harapannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun