Mohon tunggu...
Sri Sugiastuti
Sri Sugiastuti Mohon Tunggu... -

Saya seorang Muslimah, pemilik http//astutiana.blogspot.com.Nenek dari 3 orang cucu, mengajar di SMK Swasta Surakarta. Punya passion menulis dan berbagi kisah hidayah dari orang-orang yang ada di sekitar saya. Tidak ada kata terlambat dalam belajar, dan amat sangat berharap mendapat kemudahan dalam menggapai ridha Allah. Mempunyai moto bahwa “Hidup adalah berjuang untuk taat pada aturan Allah sampai ajal menjemput” Punya obsesi berdakwah lewat tulisan. Kontak person 085728304241 atau akun fb. http://www.facebook.com/astutiana.sugiastuti. twitter@astutianaM ...

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Indahnya Bulan Rajab

13 Juni 2011   22:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:32 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Suatau fenomena yang sangat disayangkan  masih banyak umat Islam yamg belum cinta Qur'an dan cinta Hadist. Selain itu banyak juga saudara kita yang masih memahami Hadist-hadist yang lemah. Contohnya sering kita ucapkan Bulan suci Ramadhan. Yang benar adalah Bulan Ramadhan adalah bulan Mubarok.

Kita selalu mengatakan dan punya pengertian  bahwa di balam 30 hari bulan Ramadhan  adalah 10 hari ampunan, 10 hari terhindar dari api neraka, dan 10 hari yang penuh berkah. Semua itu hanya untuk memotivasi kecintaan kita pada Quran dan Hadist. Dan yang terpenting kita bisa menjadi umat Islam yang dapat menjalankannya secara keseluruhan( kaffah ).

Padahal dalam Hadist dan Quran yang termasuk Bulan suci adalah Bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram, dan Rajab. Karena Rasulullah shallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

” Sesungguhnya zaman ini berputar sebagaimana keadaannya sejak hari Allah menciptakan langit dan bumi. Di dalam satu tahun ada dua belas bulan dan diantaranya terdapat empat bulan yang mulia (suci), tiga diantaranya berturut-turut: Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, dan Rajab yang berada di antara bulan Jumada dan Sya’ban” (HR. al-Bukhari, no 2958 dari sahabat Abu Bakrah).

Dan Hadist tersebut sebagai tafsir dari firman Allah Ta’ala:

” Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah menganiaya diri dalam bulan empat itu, dan perangilah musyrikin semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa.” (QS. at-Taubah/9:36)


Ibnu Rajab dalam kitabnya Lathoiful Ma’arif 1999:222 alasan empat bulan tersebut dinamakan bulan suci penjelasannya sebagai berikut:

1. Pernyataan Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu Abbas adalah Allah mengkhususkan empat bulan itu untuk mengagungkan kesucianNya, dosa yang dibuat di bulan-bulan itu lebih besar dan amal shaleh yang dibuat di bulan-bulan itu juga amt besar

2.Menurut Ka’ab; Allah memilih zaman, lalu yang paling disukai adalah bulan-bulan suci itu.

3.Hal ini terkait dengan firmanNya, “maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu”

4.Dinamai bulan suci karena diharamkannya perang di bulan-bulan tersebut.

5.Bulan Dzulhijjah agar nyaman menunaikan ibadah haji dan umroh. disucikan bualn Dzulqa’dah karena bulan perjalannan menuju Mekkah untuk haji. Disucikan bulan Muharram karena untuk perjalan pulang dari menunaikan ibadah haji. Disucikan bulan Rajab karena untuk melaksanakan umrah di tengah-tengah tahun bagi mereka yang dekat dengan Mekkah.

Akan muncul pertanyaan; Apakah bulan Rajab ini memiliki keistimewaan  dan keutamaan tersendiri? dan Apakah ada amalan yang dilakukan oleh setiap muslim pada bulan tersebut?

Menurut Syafi’iyyah; disunnahkan memperbanyak amal shaleh, karena bulan Rajab paling utama di antara bulan-bulan suci.

Sedangkan Ibnu Hajar berkata dalam kitabnya Tabyinu al-”Ajab, hal 21″idak ada satupun hadis shahih tentang keutamaan bulan Rajab, serta mengkhususkan puasa pada hari tertentu di dalamnya, juga tidak Qiyamullail pada malam tertentu, yang bisa dijadikan dalil dalam masalah tersebut.

Dari Anas bi Malik berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila masuk bulan Rajab berdoa: “Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban. Dan sampaikanlah (umur) kami ke bulan Ramadhan” (HR. Ahmad no:2228, Thabrani dan Baihaqi no:3654)

Dengan adanya beberapa pernyataan tersebut maka kita umat Islam harus smart dalam menyikapi Hadis yang dianggap tidak shahih dalam pernyataan tadi cukup kita jadikan sebagai motivator.

Sebagai umat Islam kita wajib beribadah dan beramal shaleh selama kita masih hidup tidak melihat bulan-bulan yang suci itu. Karena semua harus kita kembalikan pada yang Kuasa, kita hanya menjalani apa yang diperintahNya dan menjauhi semua laranganNya.

Mengenang postingan perdana di Kompasiana Juli 2009

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun