Malam sunyi diantara rinai gerimis
Seorang  sabet hirir mudik, mencari pintu yang bisa dilewati
bisik-bisik tertelan suara air jatuh, amplop pun ditaruh
Dia pun yakin tambah suara lagi
Menjelang tengah malam dibiarkan pintu-pintu dibuka
Berharap amplop datang lagi, buat sarapan esok pagi
"kali ini aku menjual suara" kelakar pak tua
"kapan lagi kita bernilai, ini saatnya "
"Toh setelah ini, mana mau dia menyapa!"
Di sudut  sebuah rumah mewah, seorang lelaki menjadi paling tampak shaleh
tamu-tamu silih berganti, memberi janji,Â
Jual beli sesuatu yang tak pasti
Sang istri hanya bisa menyuguhkan dapurnya, sambil terus meneguk janji
Sedang di balai desa, kertas-kertas suara tak lagi diam
Sebentar lagi aku ditusuk, yang tengah atau pinggir sama-sama menyakitkan
Biarlah rakyat berpesta
Asal jangan mengoyakku lagi
5 tahun lagi, apakah akan lebih baik
Atau tetap begini - begini saja
Selamat ber-Pilkada
Menang dan kalah adalah hal biasa namun bertarung dengan jujur sungguh luar biasa..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H