Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Artikel Utama

Memaafkan Sekaligus Melupakan Kesalahan Orang Lain, Bisakah?

29 April 2023   22:38 Diperbarui: 30 April 2023   20:49 2546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi

Jadi dengan memaafkan kita membuang sesuatu yang bersifat negatif yang bercokol dalam hati, sehingga menimbulkan aura positif yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan jiwa kita.

Ada 7 Keutamaan Memaafkan Kesalahan Orang Lain ;

1. Mendapat ampunan dari Allah SWT.

Karena kita telah menggugurkan dosa orang lain yang telah berbuat salah pada kita, maka Allah SWT juga akan menggugurkan dosa/ kesalahan kita. Asal kita benar-benar tulus ihklas melakukannya.

2.  Jiwa menjadi lebih tenang.

Menyimpan dendam dalam waktu lama akan membuat hati gelisah, rasa tidak nyaman dan ketakutan terus-menerus. 

Namun dengan membuang aura negatif dengan  memanfaatkan orang lain, membuat hati lebih tenang, Pikiran juga lebih jernih  sehingga kita bisa bersikap lebih adil dalam menghadapi suatu masalah.

3. Ditinggikan derajatnya.

Saling memaafkan itu tidak memandang siapa yang salah, namun siapa yang bisa meminta maaf terlebih dahulu. 

Karena pada dasarnya manusia adalah tempat salah, mudah terbujuk berbuat kesalahan jadi dengan meminta maaf kita mengakui kesalahan kita dan kelemahan kita, untuk segera memohon perlidungan pada Allah SWT. Mengakhiri perselisihan akan meninggikan derajat kita di hadapan Allah Ta'alla.

4. Mengharap Ridho Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun