Bagi perantauan mudik saat lebaran adalah keinginan yang wajar, merayakan lebaran bersama orang tua dan keluarga di kampung halaman membuat hati lebih tentram dan bahagia. Kita menjadi tidak merasa sendiri setelah capek membanting tulang di perantauan.. Karena masih ada tempat untuk pulang, berkumpul bersama keluarga dan kerabat yang selama ini ditinggal karena harus merantau, atau bekerja jauh dari keluarga.
Bagaimana pun silaturahmi harus tetap dijalin, upaya menjaga kekerabatan perlu dilakukan , jangan karena sudah terbiasa hidup di kota lupa tanah kelahiran dan sanak saudara yang masih tinggal di kampung halaman. Selain itu mudik juga berfungsi untuk meratakan penyebaran mata uang dan perekonomian. Dengan mudik orang-orang kota membelanjakan uang mereka di kampung halaman yang berarti menumbuhkan ekonomi daerah, agar pertumbuhan ekonomi tidak  hanya epat bergerak di kota saja.
Rasa kangen setelah 3 tahun tidak ada mudik karena adanya pandemi Covid-19 akan terobati dengan mudik tahun ini.Sehingga mudik tahun 2023 menjadi euforia bagi  masyarakat yang telah menahan diri untuk tidak merayakan lebaran di kampung halaman.
Kementrian Perhubungan memprediksi jumlah pemudik pada lebaran 2023 ini mencapai 123, 8 juta jiwa. Jumlah tersebut mengalami peningkatan 47% seara nasional dibanding tahun sebelumnya. Mudik Idul Fitri seperti menjadi hajatan rutin tahunan, yang tidak bisa dibilang sederhana. Karena hampir separuh penduduk Indonesia melakukan mudik, bergerak menuju kampung halaman.
Mudik sendiri berasal dari kata "udik" yang mengandung sifat kedesaan. Jadi mudik biasanya diartikan pulang ke desa, namun dalam arti luas adalah pulang ke kampung halaman atau tanah kelahiran. Perpindahan orang desa ke kota tidak bisa menjadi alasan untuk memutus pertalian sosial, hubungan kekerabatan dan persaudaraan, sehingga mudik perlu dilakukan agar bisa berkumpul kembali dengan keluarga.
Awalnya perjalanan pulang ke kampung halaman merupakan tradisi lebaran yang menjadi  urusan lingkup keluarga. Namun begitu banyaknya orang yang melakukan hal yang sama membuat perjalanan ke kampung halaman tak lagi menjadi urusan personal keluarga tetapi sudah menjadi agenda negara.
Pemerintah harus bisa memfasilitasi agar perjalanan mudik menjadi aman dan nyaman. Perlu adanya menajemen mudik yang harus dilakukan pemerintah. Persiapan yang dilakukan meliputi menyediakan fasilitas mudik, seperti transportasi massal, infrastruktur jalan dan penyebrangan, tempat istirahat  (rest area), pasokan BBM, hingga antisipasi kemacetan serta kecelakaan lalu lintas.
Berbagai macam kendaraan akan digunakan pemudik untuk melakukan perjalanan , kendaraan umum menempati posisi teratas yang akan digunakan untuk mudik, dan terutama pemudik yang terkonsentrasi di Pulau Jawa lebih banyak yang memilih perjalanan darat, sehingga Jalan tol Trans-Jawa menjadi jalur utama yang dilalui pemudik. Baik yang menggunakan kendaraan umum maupun pribadi. Jalan-jalan di Pulau Jawa diperkirakan akan ramai pemudik terutama mereka yang menggunakan sepeda motor, padahal  mudik dengan sepeda motor menempati resiko tertinggi masalah keamanan. Karena mereka mengganggap mudik dengan sepeda motor adalah mudik paling murah.
Oleh sebab itu, berbagai Pemerintah Daerah, instansi, perusahaan dan komunitas  mengadakan program mudik gratis, untuk melindungi warganya dari mudik yang tidak  aman dan biaya tinggi.
Tidak semua pemudik mampu menggunakan mode transportasi yang aman dan nyaman. Dengan diadakannya mudik gratis diharapkan keselamatan dan kenyamanan pemudik lebih bisa dijaga.