Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Menyalurkan Hobi Menulis Lewat Samber THR Kompasiana

13 April 2023   21:53 Diperbarui: 13 April 2023   21:55 1373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak ada media online baik itu media sosial maupun berbagai macam aplikasi, banyak sekali orang yang ternyata mempunyai hobi menulis. Kemudahan kita untuk mengeluarkan pendapat dan terbukanya ruang internet membuat bermunculan penulis - penulis baru 

Karena menulis tidak lagi ribet, tinggal ketik di hp maupun laptop dan mempostingnya jadilah tulisan kita bisa dibaca oleh orang.

Beda jaman dahulu menjadi penulis butuh perjuangan panjang. Belum lagi masalah teknis menulis, harus punya mesin ketik, pita, penghapus dan tentu kertas untuk media menulis. Kita juga harus mengirimkan tulisan itu ke media cetak terlebih dahulu agar tulisan kita bisa terbit dan dibaca orang itu pun bila lulus sensor redaksi.

Jadi bersyukurlah kita yang hidup di jaman internet, menulis itu tinggal kemauan saja.

Begitu juga dengan diriku, yang sebenarnya sudah mempunyai hobi menulis sejak SD, tapi hanya sebatas menulis di buku harian yang disimpan sendiri, malu kalau sampai ketahuan dan dibaca orang.

Sebenarnya sih saat kuliah aku juga sudah memulai menulis apalagi  ambil jurusan  Sastra yang menulis menjadi salah satu mata kuliah , tapi  tetap kurang peraya diri. Setiap mau mengirim ke media cetak ah jangan -jangan tulisanku tidak menarik dan tidak dilirik oleh redaksi. Jadilah saya hanya pernah mengirim satu-dua tulisan yang dimuat di media massa lokal. Itu saja rasanya sudah seneng banget, kalau tulisan kita masuk koran dapet duit pula...

Berbeda dengan sekarang, sejak aku mengenal Kompasiana, rasanya lebih cocok menulis di sini. Hampir semua tulisan lolos kurasi tak seribet redaksi media massa.  

Walaupun dalam perkembangan aku sudah mempunyai blog sendiri, namun aku akui menulis di Kompasiana lebih simpel, tidak perlu membayar domain dan tingkat keterbacaannya lebih banyak daripada menulis di blog pribadi.

Meski saat ini intensitas menulis ku jauh berkurang dibanding saat awal-awal membuat akun Kompasiana, namun aku tetap ingin menuangkan isi pikiran lewat menulis di Kompasiana.

Aku merasa di Kompasiana lah, aku bisa mengenal dan belajar menulis yang bener, mengenal orang-orang hebat untuk sama-sama belajar dari mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun