Film Buya Hamka ini akan terbagi dalam 3 volume, yang berdurasi total 7 jam. Film ini fokus menceriterakan Buya Hamka dari kecil hingga dewasa.
Pada volume pertama, mengisahkan saat Hamka menjadi pengurus Muhammadiah di Makasar dan berhasil memajukan organisasi tersebut.
Setelah berhasil Buya Hamka diangkat menjadi redaksi majalah Pedoman Masyarakat, sehingga beliau dan keluarga pindah ke Medan.
Saat memimpin majalah itulah Buya Hamka mulai berbenturan dengan Jepang, karena dianggap berbahaya dan media yang dipimpinnya ditutup.
Keluarga Hamka terguncang saat salah satu putra beliau meninggal dunia, usahanya untuk mendekati Jepang dianggap sebagai penjilat dan diminta mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pengurus Muhammadiyah.
Volume kedua Film Buya Hamka, lebih fokus menceritakan perjuangan Hamka setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, saat Indonesia masih dalam bayangan agresi militer kedua.
Buya Hamka keliling ke seluruh pelosok tanah air untuk menyiarkan pentingnya persatuan masyarakat, tokoh agama dan pihak militer Indonesia. Namun hal itu membuat Hamka ditembak untungnya beliau bisa menghindar dan berpindah ke Jakarta untuk mendirikan Al-Azhar. Hamka difinah terlibat pemberontakan pada Soekarno, sehingga beliau ditangkap dan dipaksa menandatangani surat pengakuan.
Untuk selanjutnya Buya Hamka berhasil mendapatkan hikmah dengan membuat kitab  yang paling berpengaruh dalam pendidikan Islam, Tafsir Al Azhar.
Volume tiga, film ini akan menyuguhkan masa kecil Hamka hiinga tumbuh besar di Maninjau, Sumatera Barat. Pada masa inilah Hamka mulai menujukkan minat pada tradisi dan sastra.
Hamka tumbuh dengan jalan yang dipilihnya sendiri untuk belajar ke Mekkah dan naik haji dengan usahanya sendiri.
Dikisahkan pula bagaimana pertama kali Buya Hamka bertemu dengan Siti Raham, seorang perempuan yang menjadi inspirasi hidupnya, sehingga Hamka menikahinya.