pucuk- pucuk langit berjatuhan
membasuh muka bumi yang telah kotor
kerak mengakar, guyuran air tak mempan
hingga langit menangis, air matanya tak habis-habis
tiada sesal, tiada pertobatan, manusia sungguh bebal
diturunkan angin malah jadi gunjingan, diturunkan utas api, panasnya tak bisa menandingi birahiÂ
dan kini tanah terpaksa mengalah, karena merekah pun manusia tetap tak mau kalah ..
Saatnya nanti air, api, angin dan tanah akan bersama -sama menyelamatkan manusia ataukah sebaliknya
Bila pertaubatan sudah tak lagi dibuka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H