Penerbangan ke Ethiopia dipilih dengan rute  London- Mesir-Addis Ababa, karena Pak TS ada keperluan di London lebih dahulu. Dengan pesawat Emerald Airways mereka berempat ( Pak TS, Yunia, anak dan baby sitter) berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta menuju London dengan transit di Dubai selama 17 jam.Â
Sampai di Bandara Heathrow mereka disambut petugas airport untuk mengecek paspor, Pak TS dan Yunia  menggunakan  paspor diplomat warna hitam sedangkan  Baby Sitter menggunakan paspor hijau, untuk anak yang masih balita paspornya ikut dengan ibunya.
Petugas dari KBRI London sudah menyemput untuk membawa mereka ke KBRI  London untuk bertemu dengan salah seorang teman Pak TS pada waktu bertugas di Bangkok.  Mereka menginap 2 malam di Grand Hotel  kemudian selanjutnya menginap di Wisma Indonesia di Hendon yan memang disediakan untuk diplomat Indonesia yang transit di London.
Selama di London mereka mengunjungi berbagai tempat wisata. Seperti Buckingham Palace, Madame Tussauds London, Trafalgar, Bridge Tower, Abbey Road, Stadion Wimbledon, dan pusat-pusat perbelanjaan. Tak lupa mampir ke tempat legendaris The Beatles kesukaan Pak TS.
Setelah puas jalan-jalan di kota London dan sekitarnya, mereka diantar staff KBRI menuju Bandara Heathrow untuk melanjutkan perjalanan menuju Mesir dengan pesawat British Airways yang ditempuh selama 4 jam 40 menit.
Sampai di Bandara Kairo Mesir sudah dijemput oleh staff KBRI Kairo Mesir, untuk menginap di apartemen milik salah seorang diplomat di KBRI Kairo. Selama 2 hari di Mesir mereka mengunjungi objek wisata, seperti : Komplek Pyramida Giza, Museum Mesir, Khan el- Khaili, Moesque of Muhammad Ali, dan menikmati makan malam di kapal wisata sambil menyusuri Sungai Nil dengan sajian musik dan tarian khas Mesir.
Dari Mesir Yunia dan keluarga terbang dengan menggunakan pesawat Egypt Air menuju ke Addis Ababa ibukota Ethiopia, negara tujuan tempat bertugas selama 3 jam 50 menit. Di bandara local staff KBRI sudah menjemputnya.
Yunia menyebut Addis Ababa sebagai kota tua yang kurang sentuhan, untuk sementara mereka transit  selama 2 minggu di Hotel Hilton sebelum memperoleh rumah untuk tinggal. Dua hari berada di sana mereka menemui Duta Besar untuk melaporkan kedatangan di Ethiopia.
Sebelum 2 minggu di hotel, mereka sudah mendapatkan rumah untuk tinggal. Rumah bergaya villa di atas lahan 1000 meter persegi  yang tak jauh dari KBRI . Rata-rata rumah di sekitar itu luas-luas semua , tulis Yunia. Wow banget..ya...
Di rumah sebesar itu, selain di bantu baby sitter dari Indonesia, mereka memperkerjakan 4 orang  lokal yaitu, sopir, tukang kebun, satpam dan tukang bersih-bersih rumah. Untuk memasak Yunia lakukan sendiri dibantu baby sitter.  Di sana bayaran pekerja  tak terlalu mahal kalau memakai orang lokal jadi bisa memperkerjakan banyak orang.
Walaupun ditugaskan di negara kecil,  Yunia menjalani dengan penuh  bahagia  dan semangat karena banyak kegiatan yang bisa dilakukan disana bersama para istri staff , diplomat dan istri dubes di Addis Ababa. Selain itu banyak  kegiatan bersama istri diplomat dari negara-negara lain untuk saling mengenalkan kebudayaan dan adat istiadat negara masing-masing.