Di acara ini aku juga berjumpa dengan Jack Wilson seorang anak  berusia 7 tahun berkebutuhan khusus yang hidupnya dihabiskan di kereta dorong namun mempunyai kemampuan yang luar biasa di bidang melukis abstrak. Jack mempunyai Jack Art , pada Pameran Keajaiban ini Jack memamerkan karya-karyanya yang dituangkan di atas kain menjadi rok, phasmina dan kraf yang keren sekali.
Ada juga Gwen  gadis kecil berusia 7 tahunan dengan berbagai penghargaan yang dipeloreh di bidang melukis, sehingga menjadikan Gwen sebagai gadis kecil lincah dan percaya diri walaupun menyandang sebagai anak berkebutuhan khusus.
Di bagaian belakang panggung aku mendapati Pameran Keajaiban karya siswa-siswi RBA yang sangat istimewa tidak kalah dengan anak normal lainnya. Seperi Jack Art, Galeri Gwen dan lainnya.
Dalam merayakan ulang tahun ke-11 RBA bekerjasama dengan Spesial Olympic Indonesia (SOIna) Kudus dengan mempersembahkan Pagelaran Seni dan Kreasi Anak Berkebutuhan Khusus siswa-siswi RBA. Dengan tema acara " Kibarkan Generasi Merah Putih Menuju Generasi Sehat dan Kreatif."
Acara juga dihadiri oleh Ketua SIOna Kudus, Bambang Sumadioyono, perwakilan dari National Paralympic Committe Indonesia (NPCI), Giarto dan perwakilan Pengawas TK KB Kecamatan Kota Kabupaten Kudus, Niniek.
Harapan Viena Tentang Masa Depan RBA
Sebagai pendiri dan pengelola RBA Viena berharap  acara Pagelaran seni dan Kreatif  pada ulang tahun RBA ke-11 ini membawa dampak yang positif pada  anak-anak berkebutuhan khusus asuhannya agar mereka lebih percaya diri dengan bakat minatnya, Dan orang tua lebih terbuka cara pandangnya, bahwa anaknya tetap bisa dibanggakan, seperti anak lainnya.
Harapan Viena sendiri ke depannya Rumah Belajar Anak bisa menjadi Sekolah atau lembaga pendidikan untuk anak-anak berkebutuhan khusus yang di akui pemerintah menjadi sekolah formal.