Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kisah Nabi Ibrahim, Api Tak Dapat Membakar Tubuh Penghancur Berhala

3 Mei 2021   23:32 Diperbarui: 4 Mei 2021   00:11 2026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nabi Ibrahim as adalah nabi ke-6 dari 25 Nabi yang wajib diimani oleh umat Islam.  Nabi Ibrahim merupakan ulul azmi , yakni golongan nabi yang memiliki ketabahan luar biasa dalam memperjuangkan ketauhidannya kepada Allah Ta'ala. Banyak teladan yang patut dicontoh dari kisah Nabi Ibrahim ini.

Nabi Ibrahim as lahir di kota Ur yang berada di wilayah Mesopotamia atau dikenal dengan Iraq, sekitar 2295 SM. Beliau lahir dalam masa jahiliyah karena banyaknya penyembah patung berhala. Bahkan penguasa pada waktu itu yang bernama Raja Namrud merupakan penguasa Babilonia yang sombong bahkan mengaku sebagai Tuhan.  Karena mimpinya akan ada seorang anak laki-laki yang akan menghancurkan dan menggulingkannya, dia membuat kebijaksanaan untuk membunuh semua bayi laki-laki yang lahir. 

Orang tua Nabi Ibrahim  yang berprofesi sebagai pembuat patung yang kemudian disembah sebagai berhala, setelah kelahiran anaknya yang laki-laki ( Nabi Ibrahim) disembunyikan ke dalam gua. Setelah remaja Nabi Ibrahim mencari tahu siapakah Tuhan sebenarnya yang patut disembah. Karena pada waktu itu masyarakat menyembah berhala, menyembah matahari, bulan dan bintang.

Pada waktu Raja Namrud sedang pergi keluar kota , Nabi Ibrahim yang telah dewasa  sengaja menghancurkan semua patung berhala yang ada di wilayah kekuasaan Raja Namrud dan hanya menyisakan 1 patung yang berukuran besar serta meletakan kapak pada patung berhala besar itu. 

Ketika Raja Namrud pulang dan mendapati semua patung hancur lalu  marah besar  , kemudian dia memanggil Nabi Ibrahim dengan tuduhan telah menghancurkan semua berhala, Nabi Ibrahim pun berkelit dan mengatakan bahwa yang menghancurkan berhala-berhala itu adalah patung berhala yang membawa kapak tersebut.  Sehingga Raja Namrud mengatakan : " Mana mungkin payung ini bisa menghancurkan berhala-berhala itu".

Mendengar pernyataan Ibrahim, para pengikut Rada Namrud  banyak yang sadar dan berpikir bahwa Tuhan yang mereka sembah selama ini tidak dapat melihat, mendengar dan bergerak. Sehingga membuat Raja Namrud semakin murka.

Raja Namrud memerintahkan untuk membakar Nabi Ibrahim pada tumpukan kayu bakar,  Namun Allah Ta'ala menyelamatkan Nabi Ibrahim karena api tidak bisa menyentuh kulitnya.

Seperti yang tertuang dalam  Surat al-Anbiya : 69-70, Allah berfirman " Hai api menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim." Mereka hendak  membuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi. "

Sehingga Nabi Ibrahim as selamat dari api yang dibuat oleh Raja Namrud.

Ketakwaan Nabi Ibrahim as juga diuji oleh Allah Ta'ala dengan perintah untuk menyembelih putranya, yakni Ismail dalam sebuah mimpinya. Dan karena ketakwaannya itulah, Nabi Ibrahim as menyembelih putranya Ismail, namun itu hanya ujian karena Allah Ta'ala menggantikannya dengan seekor domba pada waktu disembil. Karena Ismail adalah putra satu-satunya yang sangat disayang oleh Nabi Ibrahim as, setelah sekian lama Ibu Siti Hajar tidak melahirkan putra seorangpun, baru kemudian Nabi Ismail lahir menjadi putra tercinta Nabi Ibrahim dan Ibu Siti Hajar. 

Peristiwa tersebut sampai sekarang diperingati dalam Hari Raya Idul Adha, sehingga umat Islam juga diperintahkan menyembelih hewan kurban saat Idul Adha tiba. Sebagai bentuk ketakwaan dan keimanan kepada Allah Ta'ala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun