Di  usia yang menginjak ke 56 tahun ini Alhamdulillah diriku masih diberi nikmat sehat, sehingga tetap bisa menjalankan berbagai aktifitas sendiri. Sebagai perempuan yang telah menginjak usia senja dengan berakhirnya masa menstruasi setahun yang lalu, daku harus tetap bisa menjaga kesehatan dengan makan makanan yang sehat, dan sesuai dengan kebutuhan seorang menjelang senja.
Menjaga stabilitas agar tubuh tetap sehat, tidak bisa disamakan ketika masih di usia 50 ke bawah. Makanan yang dulu dianggap menyehatkan pun sekarang harus dihindari atau paling tidak dibatasi konsumsinya. Seperti telur, daging dan seafood juga hanya bisa makan sekedarnya saja. Karena kita salah makan sedikit saja alarm tubuh akan bunyi. Misalnya kita makan daging, atau telur lebih dari sebutir sehari , pusing dan badan terasa sakit semua karena kolestelor dan asam urat yang naik.
Syukur Alhamdulillah Allah Ta'ala menjadi satu bulan dalam setahun untuk berpuasa bulan Ramadan. Sehingga tubuh kita diberi kesempatan untuk beristirahat dari kegiatan mengunyah terus-menerus. Aktifitas-aktifitas organ-organ tubuh pasti akan berteriak " Capeeek, deeh!" bila saja mereka bisa bicara, dan saat Ramadan adalah saatnya mereka untuk cuti sejenak dari kegiatan yang tak pernah henti. Dari mengunyah makanan, menyalurkan zat-zat makan ke dalam bagian-bagian tubuh, sampai memberi perintah kerja ke otak.Â
Pada saat Ramadan  walaupun tidak sepenuhnya kita tidak makan minum sama sekali, karena ada saat sahur dan berbuka namun  siang hari kita mengistirahatkan organ-organ pencernaan kita. Setelah istirahat seharian sebaiknya kita masih tetap bisa menjaga agar kerja organ pencernaan pada saat berbuka puasa tidak berlebihan. Ibaratnya setelah libur sehari pekerja jangan lantas diberi pekerjaan berlipat-lipat, kalau tidak ingin tubuh kita menjadi rusak karena overload.
Tips yang saya lalukan untuk menjaga tubuh tetap bugar di saat Ramadan adalah:
1. Pada saat azan magrib tiba, segeralah untuk membatalkan puasa dengan minuman hangat terlebih dahulu. Bisa teh hangat yang sudah diberi seiris lemon, atau seruas jahe merah. Ditambah dengan segelas air putih dan 3 butir kurma. Hindari makan gorengan, kolak santan dan makanan yang terlalu manis-manis sebagai makanan pembuka buka puasa.
2. Segera laksanakan Salat magrib terlebih dahulu.
3. Selesai salat, baru kita lanjutkan dengan makan nasi. Tapi ingat nasinya sedikit saja ya... , kira-kita 3-5 sendok makan saja cukup, banyakin dengan sayur dan ikan, atau tempe sebagai protein yang diperlukan tubuh.  Kalau daku sendiri  sudah mulai mengurangi makan daging, dan ayam ras ( menggantinya dengan ayam kampung)  dan lauk dari nabati. Misalnya jamur merang, jamur kancing, aneka bothok seperti  : bothok mlanding, bothok cambah wuku , dan lain sebagainya. Hindari atau kurangi makanan instan dan frossen dan menggantinya dengan makanan yang fresh.
5. Sampai di rumah sambil menyiapkan bahan untuk menulis Samberthr, daku biasanya sambil nyemil buah yang tersedia. Bisa berupa aneka jeruk, pisang, apel, buah pir atau buah-buah tradisional yang sedang banyak di pasaran.
6. Selesai menulis dan membaca tulisan teman-teman ( saling kunjung baca tulisan teman), dilanjut dengan minum air putih lagi, Â baru kemudian tidur.
7. Untuk makan sahur, daku  tetap makan nasi dengan porsi yang sedikit. Hindari minum kopi dan teh, agar selesai sahur kita tidak menjadi beser berulangkali ke kamar mandi untuk buang air kecil yang bisa berakibat dehidrasi di siang harinya.
9. Setelah sahur dan salat Subuh hindari untuk tidur lakukan aktifitas fisik ringan biar tidak ngantuk. Kalau daku lebih baik untuk baca Al-Quran sampai terbit matahari untuk kemudian melanjutkan dengan salat Dhuha. Namun bagi yang bekerja silakan siap-siap untuk berangkat kerja. Karena daku cukup di rumah saja mengerjakan pekerjaan rumah saja, yaa..boleh santai-santai sedikitlah sambil terus mengerjakan pekerjaan rumah yang berjibun tak habis-habis....
Demikian tips-tips yang daku lakukan, selama berpuasa bulan Ramadan beserta hidangan yang biasa daku sajikan untuk buka puasa dan sahur. Semoga bermanfaat.
Kudus. 23 April 2021
Salam hangat,
Sri Subekti Astadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H